Ancaman Iklim Membuat Produksi Benih Cabai dan Tomat Bakal Tahun Ini Turun
“Kondisi iklim tahun lalu sangat berdampak pada sektor industri perbenihan hortikultura. Ini membuat produksi benih komoditas turun signifikan"
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Produsen Benih Hortikultura Indonesia (Hortindo) memperkirakan, fenomena kemarau basah (La Nina) yang terjadi sepanjang tahun 2016 mengakibatkan produksi benih sejumlah jenis sayuran di Indonesia turun.
Produksi benih kacang panjang diperkirakan turun sebesar 50 persen disusul cabai turun 15 persen dan tomat 5 persen.
“Kondisi iklim tahun lalu sangat berdampak pada sektor industri perbenihan hortikultura. Ini membuat produksi benih beberapa komoditas turun cukup signifikan," ujar Ketua Umum Hortindo, Afrizal Gindow di Jakarta Rabu (4/1/2017).
Afrizal menambahkan, Hortindo memperkirakan pada tahun 2017 ini pun kondisi iklim di wilayah Indonesia masih belum banyak berubah.
Maka dari itu, Hortindo menghimbau kepada Pemerintah untuk waspada terhadap dampak dari kelangkaan benih hortikultura pada tahun ini.
Tahun lalu saja butuhan benih hibrida diperkirakan mencapai 14.000 ton, sedangkan permintaan benih setiap tahunnya diperkirakan naik sebesar 10 – 15 persen.
Sebagai wadah asosiasi produsen benih yang saat ini beranggotakan 13 perusahaan, Hortindo telah melakukan sejumlah terobosan untuk menyelesaikan masalah dalam hal menjaga volume produksi benih hortikultura.
Beberapa hal yang telah dilakukan Hortindo antara lain adalah dengan membantu petani di daerah Jawa Timur untuk memasang shelter atau pelindung tanaman dari curah hujan yang tinggi.
"Penggunaan pelindung tanaman terbukti dapat mengurangi kegagalan produksi benih akibat curah hujan tinggi," kata Afrizal.