Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Awal Tahun Baru, Batik Di TM Thamrin City Terus Diburu

Memulai awal 2017, pakaian dan kain batik masih terus diburu. Hal ini terlihat di TM Thamrin City.

Editor: Sanusi
zoom-in Awal Tahun Baru, Batik Di TM Thamrin City Terus Diburu
ist
Ho Mely Surjani, AVP Marketing Trade Mall Agung Podomoro. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memulai awal 2017, pakaian dan kain batik masih terus diburu. Hal ini terlihat di TM Thamrin City.

Sebagai “Surganyanya Batik Nusantara”, salah satu pusat batik ini terus tumbuh sepanjang 2016.

Batik apa saja dan dari daerah mana saja dengan beragam corak umumnya ada di Trade Mall ini.

“Kami bersyukur sepanjang 2016, masyarakat pecinta batik nusantara, masih menjadikan TM Thamrin City sebagai tempat pencariannya. Kami berharap dengan berbagai inovasi tahun 2017 dapat melayani pengunjung lebih baik lagi. Pedagang pun terus untung dan maju terus”, kata Ho Mely Surjani, AVP Marketing Trade Mall Agung Podomoro.

Pedagang batik asal Cirebon Arief (45) mengaku berbahagia karena ada kenaikan omset hampir 30 persen dibanding hari-hari biasanya pada awal tahun baru. Dengan brand batiknya bermerek “Akhsan”, ia menempati salah satu los di TM Thamrin City.

“Umumnya pembeli datang, karena batik disini dijual harga grosir yang murah. Kualitasnya pun terjaga, karena kami juga sebagai pengrajin. Kalau orang bilang TM Thamrin City adalah surganya batik, itu memang benar adanya” kata Arief.

Hal yang sama juga diakui Sahroni pemilik toko “Padma Kirana 1” di Lantai Dasar Blok A-18 No.9 yang menempati kawasan blok batik Nusantara. Sahroni memang khusus menjual batik tenun asli Pekalongan dengan merk Xo-Xo.

Berita Rekomendasi

Sejak menempati toko ini 3 tahun lalu diakuinya memang ada peningkatan, jika sebelumnya menempati los di lantai D-1 dibawahnya. Sehingga dia mampu membeli ruko sendiri dan kini menjadi hak miliknya.

“Alhamdulillah selama 2016, omzet rata-rata Rp 25 juta-Rp 30 juta per bulan. Mengingat banyaknya pedagang batik, persaingan antar pedagang juga kian ketat terutama soal harga dan kualitas,” ujar Sahroni yang menjual batik.

Iis, pembeli asal Bandung mengaku datang bersama rombongan dinasnya sengaja ke TM Thamrin City untuk mencari batik. Dia sebelumnya hanya tahu pusat busana di Pasar Baru. Namun setelah melihat dan membandingkan dengan kualitas dan harga batik di TM Thamrin City, ia puas dan merasa nyaman. 

Lain lagi dengan Rina, pedagang batik yang buka toko di Pasar Mayestik Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Musim liburan akhir tahun ini, dia bisa belanja 2-3 kali seminggu dengan cara kodian atau grosir untuk dijual kembali.

Pusat perdagangan batik dan busana muslim TM Thamrin City, dikelola oleh Agung Podomoro Grup (APG).


Dengan harga grosir yang murah, memang menjadi favorit pedagang, pengrajin dan pencinta batik.

Mereka dengan mudah menemukan berbagai corak batik nusantara seperti Batik Pekalongan, Batik Cirebon, Batik Solo, Batik Jogja, Batik Lombok, Batik Bengkulu, Batik Makasar, Batik NTT dan berbagai batik daerah di Indonesia.

Lokasinya pun sangat strategis, hanya 100 meter dari bundaran Hotel Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas