TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Perusahaan pengiriman ekspres JNE membuka Packaging Center, layanan baru untuk pelanggan agar dapat berkonsultasi dan meminta bantuan petugas JNE, terkait kemasan paket yang akan dikirimkan ke tujuan.

Layanan ini disiapkan untuk mencegah berbagai resiko yang dapat terjadi selama paket dalam proses
pengantaran, melalui cara pengemasan yang tepat.

Packaging Center pertama dibuka di titik layanan JNE di Jl Tomang Raya No.9 Jakarta Barat, yang
sehari-hari merangkap sebagai kantor pusat JNE dan menjadi salah satu gerai yang paling banyak dikunjungi pelanggan.

Selain melayani konsultasi pengemasan paket, Packaging Center juga menjual berbagai macam kemasan khusus yang dapat memaksimalkan keamanan isi paket, seperti Bubble Wrap New Air yang memiliki tingkat kualitas pengamanan isi paket lebih tinggi daripada bubble wrap biasa.

Ada juga Styrofoam khusus pembungkus botol untuk barang pecah belah, Paper Tube untuk mengirimkan lembaran apa pun dengan ukuran maksimal kertas A1, Instapack yang dapat mengembang menyesuaikan bentuk benda di dalam paket, dan Box Prepaid berbagai ukuran yang telah diluncurkan tahun lalu.

Cara penggunaan aneka produk kemasan kiriman -yang tersedia di Packaging Center ini dapat dilihat di akun resmi sosial media JNE di facebook: JNEPusat.

Presiden Direktur JNE M Feriadi mengatakan, pembukaan layanan Packaging Center ini merupakan inovasi sekaligus ungkapan rasa syukur ke pelanggan atas pencapaian 13 penghargaan di berbagai bidang yang diterima selama ini.

"Packaging Center merupakan salah satu fasilitas yang JNE berikan untuk memudahkan pelanggan dalam proses pengemasan paket agar kualitas keamanan isi dari paket tersebut semakin maksimal," ujarnya dalam keterangan pers kepada Tribunnews, Kamis (12/1/2017).

Layanan Packaging Center ini ke depannya diharapkan dapat juga dirasakan manfaatnya oleh pelanggan JNE di kota-kota lain.

Feriadi menyebutkan, sampai akhir 2016 lalu, JNE telah dapat menangani pengiriman hingga 16 juta kiriman/bulan. Tahun ini volume kiriman diproyeksikan meningkat 30 persen seiring dengan tren pertumbuhan e-commerce.

Volume paket kiriman yang JNE tangani selama ini didominasi oleh pengiriman produk e-commerce yang mencapai 60 hingga 70 persen dari total volume kiriman.

Membaiknya sektor infrastruktur seperti jaringan jalan diharapkan akan membuat proses distribusi kiriman ke seluruh Indonesia, khususnya bagian Timur, semakin bagus dan bertumbuh.