Kenaikan Harga Ruang Sewa Bikin Barang yang Dijual di Mal Jadi Mahal
"Kita perlu duduk bersama, bagaimana dengar dari pemeritah kondisi di lapangan agar service charge dan sewa, bisa tetap masuk akal."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha ritel yang tergabung di Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) mengaku keberatan dengan kenaikan tarif sewa di pusat perbelanjaan.
Porsi sewa sangat besar yang rata-rata bisa mencapai 20-40 persen tergantung dari sektor ritel.
Ketua Hippindo Budihardjo Induansyah mengatakan, kenaikan tarif sewa berdampak erat dengan harga barang. Karena hal itu harga-harga di mall bisa naik tajam.
"Kalau harga sewa naik akan berpengaruh kepada harga jual barang," ujar Budihardjo di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Budihardjo pun ingin tarif sewa lapak di mall naik mengikuti perkembangan inflasi. Budihardjo berharap batasan kenaikan harga sewa mencapai 5 persen.
"Paling tidak dinaikan maksimal 5 persen, walaupun itu berat juga," kata Budihardjo.
Pengusaha retail yang bergerak di perkakas dan peralatan rumah tangga itu berharap Kementerian Perdagangan bisa mengerti situasi yang dihadapi Hippindo.
Karena dari pengusaha sendiri ingin terus mendapatkan keuntungan sekaligus tidak melakukan PHK kepada para pegawainya.
"Kita perlu duduk bersama, bagaimana dengar dari pemeritah kondisi di lapangan agar service charge dan sewa, bisa tetap masuk akal," jelas Budihardjo.