Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, membuka acara Indonesia Energy Roadmap 2017-2025 yang diadakan di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).

Menggunakan kemeja batik lengan panjang, Ignasius Jonan menyampaikan mengenai perkembangan energi nasional.

Ia mengatakan kalau pemerintah kini memiliki inisiatif untuk mengurangi emisi atau pengaruh gas rumah kaca yang memengaruhi perubahan iklim.

"Mengenai pengeloaan energi nasional ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan yang pertama, mengenai insiatif pemerintah untuk mengurangi emisi atau pengaruh gas rumah kaca dan juga mengenai climate change," ujarnya.

Ia juga mengingatkan kalau pemerintah telah berkomitmen untuk menggapai cita-cita yaitu penggunaan energi, baik listrik dan transportasi mencapai 23 persen melalui penggunaan sumber energi lain yaitu EBT (Energi Baru dan Terbarukan).

"Seperti komitmen pemerintah di Paris di cop 21 tahun  2015, bahwa penggunaan energi baik listrik dan transportasi di usahakan 23 persen EBT di 2025 ini, menjadi satu cita-cita yang harus diusahakan bersama, kewajiban bukan cuma di pemerintah atau di PLN tapi ini kita semua," tuturnya.

Dari semua hal tersebut,  menurut Ignasius Jonan yang terpenting dari penggunaan energi adalah kewajaran harga, sehingga harga yang ditetapkan masih bisa terjangkau oleh para konsumen yaitu masyarakat.

"Yang paling penting bahwa penggunaan energi atau bauran energi ini harus tetap mengutamakan adanya kewajaran harga dan efisiensi, sehingga misalnya output di hasilkan misalnya listrik atau biofuel itu harganya masih bisa terjangkau," ucap Ignasius Jonan.