Tepis Tudingan Perusahaan Bodong, Mi1 Global Teken MoU dengan Indosat IM2
"Digitalisasi bukanlah sebuah pilihan, tapi sesuatu hal yang mutlak," kata Fero Walandouw
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan bisnis digital Mi 1 Global baru-baru ini diterpa kabar miring seputar bisnis yang dijalaninya di Indonesia sebagai bisnis ilegal. Kabar itu berusaha ditepis dengan menjalin kerjasama bisnis strategis dengan mitra lokal Indosat IM2.
Kamis (26/1/2017) kemarin, perusahaan yang bergerak di bisnis ekonomi kreatif ini menandatatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Indosat M2.
Lewat MoU ini kedua perusahaan menjalin kerjasama membangun MIGO Station (Mi1-Indosat Google). Untuk tahap awal, MIGO Station akan dibangun di 10 kota besar di Indonesia, dimulai dari Jakarta dan Bali dilanjutkan ke kota-kota lain.
"Kami harus berani melakukan terobosan visioner menyikapi era digital yang semakin marak. Digitalisasi bukanlah sebuah pilihan, tapi sesuatu hal yang mutlak," kata Fero Walandouw, Direktur Utama PT Trinity Mione Solution dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Jumat (27/1/2017).
Managing Director Mi1 Robert Riovanni mengatakan, menjalin kerjasama dengan IM2 Indosat, pihaknya juga mendapat dukungan dari Pemerintah DKI Jakarta melalui Jakpro. Mi1 dan Jakpro akan membuat area terbuka di DKI Jakarta sebagai co-working space.
Arpad I. Kiraly Business & Commercial Director Indosat M2 menyatakan, kerjasama ini merupakan betuk dukungan Indosat M2 dalam mendukung program Mi1 Global Indonesia khususnya di bidang digital life yang kini merambah semua lini kehidupan masyarakat, dan masuk ke semua kalangan.
MIGO Station merupakan produk Google. Pemasaran produk ini di Indonesia secara online akan menggunakan portal Travero.co.id dan Mi1mall.com. Keduanya adalah e-commerce milik Trinity Mi1 Solution.
Sedangkan untuk pemasaran offline, proses pemesanan menggunakan area dari MIGO Sstation atau MIGO point yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.
MIGO Station merupakan sebuah area yang menjadi co-working space dimana semua interaksi gaya hidup dan bisnis yang berbasis teknologi digital akan dipertemukan.
"Maraknya perusahaan rintisan (start up company) di Indonesia akhir-akhir ini adalah target market yang dibidik dan disasar oleh Mi1 Global bersama Indosat IM2," jelasnya.
Adi Chandra, member Mi1 Global asal Sumatera Utara mengungkapkan, member Mi1 di sekitar Mesan sempat galau oleh kabar miring tentang bisnis perusahaan ini.
Pihak manajemen Mi1 kemudian bertemu dengan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menyatakan bisnis perusahaan tersebut legal.
Adi Chandra mengaku bergabung sejak Mi1 memulai bisnisnya di Indonesia beberapa waktu lalu. Adi mengaku sudah memiliki jaringan di beberapa provinsi di Pulau Jawa, Sulawesi, Bali dan Lombok.
Dia mengaku sejauh ini belum dirugikan oleh praktik bisnis Mi1 dalam bisnis pendistribusian paket pulsa telepon dan listrik (token).
Adi mengaku kini memiliki 5000 member dari beberapa provinsi.