TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT BNI (Persero) Tbk melaporkan kasus pembobolan ATM yang terjadi di Denpasar dan Nusa Dua, Bali, sebagai upaya untuk mempercepat pengungkapan kejahatan tersebut.

Sekretaris Perusahaan BNI, Ryan Kiryanto dalam hak jawabnya kepada Tribunnews.com, Selasa (31/1/2017) mengungkapkan, bahwa pembobolan ATM BNI seperti yang diberitakan oleh Tribun merupakan kejahatan murni dengan modus perampokan berbasis cyber dengan menggunakan kartu ATM bank lain.

Baca: WASPADA, Sehari Dua Mesin ATM Dibobol di Denpasar dan Nusa Dua, Puluhan Juta Raib!

Meski demikian, jelasnya, BNI tetap menjamin dana nasabah tidak akan berkurang. "BNI menjamin nasabah aman, sehingga nasabah tidak dirugikan," demikian Ryan Kiryanto.

Ryan juga mengimbau agar nasabah mengikuti pengamanan transaksi dengan menggunakan kartu secara maksimal.

"Antara lain turut melaporkan kondisi yang tidak normal di ATM kepada customer service terdekat di Calla Center BNI 1500046," jelasnya.

Nasabah juga diminta agar tetap menjaga dan tidak menginformasikan data-data pribadi seperti nomor pin, nomor kartu debit atau kartu kredit kepada pihak lain.

Selain itu, BNI menyarankan nasabah mengaktifkan notifikasi melalui SMS sebagai alat peringatan dini terjadinya tindak fraud melalui ATM.