Ekonomi Melambat, Kinerja Perbankan Masih Stabil
Total aset perbankan sampai Desember 2016 mencapai Rp 6.730 triliun, meningkat dibanding posisi 2014 sebesar Rp 5.615 triliun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja industri perbankan sejak masuk dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal 2014 menunjukkan kondisi pertumbuhan yang stabil dengan meningkatnya aset, permodalan, daya tahan dan kondisi likuiditas.
"Peran otoritas yang signifikan ialah supervisi untuk perbankan, sehingga kinerja bank sehat meskipun di tengah perlambatan ekonomi dan tidak ada bank yang kolaps misalnya karena debitur yang gagal bayar sehingga bank bangkrut," ujar Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Total aset perbankan sampai Desember 2016 mencapai Rp 6.730 triliun, meningkat dibanding posisi 2014 sebesar Rp 5.615 triliun.
Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) meningkat dari posisi 19,57 persen di Desember 2014 menjadi 22,91 persen pada Desember 2016. Meningkatnya CAR dan modal inti menunjukkan membaiknya kualitas bank dalam menyerap risiko-risiko yang muncul.
Kondisi likuiditas perbankan juga berada dalam posisi yang membaik dengan melihat rasio Loan to deposit (LDR) yang mencapai 90,70 persen atau meningkat dibanding posisi Desember 2014 sebesar 89,42 persen.
“Kondisi perbankan memiliki tantangan untuk menjaga kualitas aset. Khususnya sejak 2016 karena kenaikan NPL (kredit bermasalah) namun dari sisi likuiditas di 2016 tercatat masih lebih baik dari 2015," ujar Andry.