Mutiara Indonesia, Produksi Banyak Tapi Kualitas Rendah
Saat ini kualitas mutiara khususnya mutiara laut selatan (south sea pearl) di Indonesia sedang rendah,
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini kualitas mutiara khususnya mutiara laut selatan (south sea pearl) di Indonesia sedang rendah, meskipun produksinya tetap yang paling tinggi.
Hal itu jauh berbeda dengan produksi pada 10-20 tahun lalu yang pernah menduduki kualitas terbaik di pasar global.
Rendahnya kualitas mutiara itu karena adanya faktor alam dan lingkungan.
"Mungkin ini karena faktor alam dan lingkungan juga, jadi meskipun kita produsen terbesar mutiara laut selatan, tapi value kita paling rendah," ucap Raditya Poernomo, Ketua Bidang Hubungan antarKelembagaan dan Luar Negeri Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).
Dengan rendahnya kualitas mutiara Indonesia, Asbumi mengharapkan perusahaan berusaha memproduksi mutiara yang terbaik.
Perusahaan yang tidak bisa memproduksi yang baik diberikan edukasi agar bisa memproduksi dengan hasil yang paling baik, serta tidak menjual produksi yang dibawah standar mutu supaya tidak mengalami kerugian.
"Perusahaan yang tidak bisa memproduksi yang baik ya dia harus diedukasi, tapi jangan memproduksi dan mengekspor mutiara yang mutunya dibawah standarat, karena bisa merugikan kita, sayang," ungkap Raditya Poernomo.
Jika dikalkulasikan dari seluruh perusahaan yang memproduksi mutiara, saat ini Indonesia memproduksi 5,4 ton sampai 7,5 juta ton per tahun, namun tidak semua laku dijual karena rendahnya kualitas.