Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Komisi VI DPR Kritik Kebijakan Impor Gula Mentah

Anggota Komisi VI Nasril Bahar mengkritik kebijakan impor gula mentah 400 ribu ton yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Komisi VI DPR Kritik Kebijakan Impor Gula Mentah
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI  Nasril Bahar  mengkritik kebijakan impor gula mentah 400 ribu ton yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Nasril menilai kebijakan tersebut dapat menggagalkan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Jokowi.

"Saya melihat Mendag tidak punya goodwill untuk menyukseskan kebijakan swasembada pangan khususnya gula sebagaimana dicanangkan pemerintah Jokowi," kata Nasril dalam keterangan pers, Rabu (8/2/2017).

Politikus PAN itu melihat kebijakan Mendag membuka keran impor raw sugar atau gula mentah untuk diolah menjadi gula kristal putih oleh perusahaan swasta tertentu untuk selanjutnya dijual sebagai gula konsumsi publik, keliru.

"Impor raw sugar itu harusnya hanya diperuntukkan untuk industri makanan minuman, bukan dijadikan gula putih yang dijual langsung. Kebijakan Mendag ini cenderung menguntungkan pihak swasta tertentu" kata Nasril.

Sementara Anggota Komisi VI DPR lainnya, Abdul Wachid menilai kebijakan Mendag bisa merusak citra Presiden Jokowi. Sebab, berpotensi merugikan petani tebu.

BERITA REKOMENDASI

"Kebijakan Mendag impor 400 ribu ton raw sugar bukan hanya membahayakan dari sisi ekonomi, tapi juga politik. Seperti buah simalakama satu sisi bisa menguntungkan importir tertentu, di sisi lain berpotensi besar menyengsarakan petani tebu," kata Abdul.

Politikus Gerindra itu mengingatkan kebijakan impor gula mentah bisa mempengaruhi stabilitas politik.

Terlebih, jumlah petani tebu sebagai pemasok bahan baku pembuatan gula ke pabrik di Pulau Jawa jumlah cukup banyak. Ia menilai impor gula ini bisa merusak citra Presiden Jokowi. 

Sebelumnya diberikan Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan, kebijakan impor gula mentah 400 ribu ton dilakukan untuk mencukupi kebutuhan gula tahun ini.

Dia menuturkan, kuota impor gula tahun ini tidak memiliki batas waktu kapanpun jika terasa produksi di dalam negeri kurang impor bisa dilakukan. 


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas