Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hapus Calo Gas DPR Minta Rantai Pasokan Dipangkas

Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha menegaskan kebijakan pangkas rantai pasokan gas sangat penting. Hal itu yang membuat harga gas untuk indu

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
zoom-in Hapus Calo Gas DPR Minta Rantai Pasokan Dipangkas
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Wakil Ketua VII DPR dari Fraksi Golkar, Satya Widya Yudha di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha menegaskan kebijakan pangkas rantai pasokan gas sangat penting. Hal itu yang membuat harga gas untuk industri menjadi mahal.

Satya memaparkan banyak trader gas di Indonesia tapi hampir semua tak punya infrastruktur untuk penyaluran. Namun yang mereka incar menurut Satya memperpanjang rantai pasokan.

"Hanya bertindak sebagai calo pemburu rente tanpa modal. Trader ini membuat rantai pasokan gas menjadi panjang dan harga gas menjadi tidak efisien," ujar Satya.

Satya memaparkan pelaku industri gas saat ini harus membeli lewat trader. Namun ke depannya Komisi VII DPR RI sepakat agar memangkas rantai pasokan.

"Industri dipaksa beli lewat trader, seharusnya pemerintah ambil aksi untuk tidak lagi boleh ada trader apalagi multi trader," kata Satya.

Dijelaskan Satya, proses gas ini biasanya di downstream itu ada calonya sebelum ke end user. Sehingga hanya dengan aturan jelas dan tegas maka harga gas bisa turun.

"Sekarang hanya upstream saja yang diatur. Kita minta pemerintah atur midstream dan downstream sehingga tak lagi ada yang ambil marjin besar. Setiap lapisan ditentukan masing-masing harga sampai ke konsumen," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi mengatakan upaya pemerintah untuk menurunkan harga gas menjadi salah satu fokus yang telah dicermati DEN sejak lama. Masalah infrastruktur yang tidak beres menyebabkan banyaknya calo.

"Dalam waktu dekat pemerintah akan mengeluarkan kebijakan penurunan gas mungkin dengan membereskan infrastruktur," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas