Penjualan Pertalite Tembus 5,8 Juta KL Sepanjang 2016
Sepanjang 2016 penjualan Pertalite sebagai varian baru produk bensin produksi PT Pertamina (Persero) mencapai 5,8 juta Kiloliter
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2016 penjualan Pertalite sebagai varian baru produk bensin produksi PT Pertamina (Persero) mencapai 5,8 juta Kiloliter (KL) yang menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap bahan bakar dengan RON 90 tersebut.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina merupakan bagian dari inovasi produk Pertamina yang telah dicanangkan manajemen melalui 5 Pilar Prioritas Strategis. Pertalite diluncurkan karena adanya kebutuhan pelanggan dan perkembangan teknologi kendaraan.
“Lahirnya Pertalite yang kini menjadi produk bahan bakar favorit masyarakat dan bahkan menjadi Product of the Year 2016 merupakan buah dari inovasi Pertamina, di mana seluruh manajemen Pertamina sangat mendukung kemunculan dari produk dengan RON 90 tersebut,” kata Wianda.
Pertamina memiliki pusat-pusat produksi baik kilang maupun blending facilities dengan proses yang memenuhi kaidah dan standard industri dan pengendalian mutu yang terjamin, sehngga dihasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.
Untuk proses pembuatan pada blending facilities, pencampuran dilakukan dengan dua teknik, pertama inline blending yaitu melalui pipa pengisian BBM ke tangki di New Gantry System dengan komposisi tertentu dan kedua in tank blending atau proses pencampuran dilakukan di dalam tangki penimbunan.
“Dalam proses pengujiannya kami melibatkan Gaikindo dan lembaga konsumen serta tim penguji independen, yaitu Institut Teknologi Bandung. Artinya, Pertamina sangat serius dan menjamin kualitas produk Pertalite yang diproduksikan dan dipasarkan kepada konsumen,” ungkapnya.
Sebagai produk resmi Pertamina, Pertalite menjadi pilihan baru bagi konsumen yang memiliki ekspektasi spesifikasi lebih tinggi namun dengan harga yang relative terjangkau.
Penerimaan pasar terhadap Pertalite juga luar biasa besar. Pada Januari 2016, Pertalite masih terjual sekitar 3.500 KL per hari, namun pada Desember penjualan mencapai sekitar 33 ribu KL per hari.
“Sepanjang tahun lalu total volume penjualan Pertalite mencapai 5,8 juta KL. Hingga saat ini penjualan Pertalite terbukti terus mengalami tren peningkatan,” terangnya.
Pertalite, bersama dengan Pertamax Series telah menggerus penjualan Premium dari semula di kisaran 80 ribu KL per hari menjadi sekitar 45 ribu KL per hari. Penurunan tersebut, katanya, terjadi secara alamiah karena adanya pergeseran pola konsumsi bahan bakar di masyarakat konsumen.
“Sekarang jika melihat SPBU Pertamina, banyak konsumen ramai menunggu giliran pengisian pada dispenser Pertamax dan Pertalite. Pemandangan seperti itu terjadi di hampir semua SPBU, kendati Premium masih disediakan,” tutur Wianda.