TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia menyambut kedatangan pesawat terbarunya yaitu Airbus A320NEO di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (24/2/2017).

Pesawat ini didatangkan langsung dari pabrik Airbus di Toulouse, Perancis. Kedatangan pesawat Ini sekaligus menjadikan Citilink sebagai operator pertama di Indonesia yang mengoperasikan A320NEO.

"Kedatangan pesawat kami yang ke-45 ini merupakan suatu hal yang spesial karena Citilink menjadi maskapai pertama di Indonesia yang mengoperasikan seri A320NEO keluaran terbaru Airbus ini," kata Pelaksana Harian (PLH) Direktur Citilink Indonesia, Mega Satria, saat acara penyambutan di Hanggar 4 Garuda Maintence Facility (GMF) AeroAsia Cengkareng, Jumat (24/2/2017).

Mega mengatakan, Airbus A320NEO dipilih lantaran diklaim lebih hemat bahan bakar hingga 15 persen dibanding Airbus A320 seri pendahulunya.

Citilink Indonesia akan menggunakan pesawat ini untuk tujuan jarak dekat dan menengah.

"Penghematan bahan bakar ini membuat Airbus A320NEO memiliki jarak tempuh yang lebih panjang dan daya angkut lebih besar. Sehingga pesawat ini menerbangi langit di Timur Indonesia," kata Mega.

Selain ke kota-kota di Timur Indonesia, Mega juga mengatakan Citilink siap merambah pasar regional mulai dari China hingga Jedah, Arab Saudi.

"Saat ini kami tengah menggodok konsep dan melakukan persiapan agar penerbangan ke regional bisa segera direalisasikan dalam waktu dekat," kata dia.

Dari sisi penumpang, menurut Mega, A320NEO milik Citilink mampu mengangkut 180 penumpang ke berbagai rute.

Dia juga mengatakan, penumpang akan merasa nyaman saat melakukan penerbangan karena A320 Neo ini memiliki tingkat kebisingan yang rendah dibandingkan dengan seri pendahulunya.

Pesawat Airbus A320NEO ini merupakan pesawat pertama dari lima pesawat seri serupa yang akan didatangkan Citilink, serta satu pesawat Airbus A320 seri pertama pada 2017 ini.

Hingga akhir tahun ini, Citilink Indonesia akan mengoperasikan sebanyak 50 pesawat dan tambahan 35 pesawat hingga 2021. (Acep Nazmudin)