Ambil 51 Persen Saham Freeport, Pemerintah Kaji Dua Opsi
Menurut Luhut, divestasi 51 persen saham Freeport nantinya tidak dilakukan sekaligus pada tahun ini
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah hingga saat ini masih mengkaji dua opsi dalam pengambilan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia, melalui satu BUMN saja atau perlu dibentuk holding pertambangan.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, holding pertambangan nantinya ada PT Inalum, PT Antam, PT Timah, dan PT Bukit Asam, dimana pemerintah telah melihat kemampuan masing-masingnya untuk masuk ke Freeport.
"Saya sudah tanya berapa si total asetnya, Inalum punya Rp 30 triliun dan yang lain deket-dekat Rp 60 triliun. Dari situ kami lihat kemampuan mereka, kalau pada akhirnya masuk di Freeport," ujar Luhut, Jakarta, Selasa (27/2/2017) malam.
Menurut Luhut, divestasi 51 persen saham Freeport nantinya tidak dilakukan sekaligus pada tahun ini, namun akan dilakukan bertahap dan pemerintah telah memberikan beberapa opsi yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
"51 persen saham itu bertahap, ini yang lagi kami bicarakan, mau berapa tahun," ucapnya.
Lebih lanjut Luhut mengatakan, pertambangan di Freeport bukan merupakan lapangan baru yang diproduksi, sehingga jikapun Inalum yang masuk sendiri ke Freeport maka sangat dimungkinkan.
"Sekarang itu kan (Freeport) bukan green field (lapangan baru), jadi kalau mau minjem uang ke bank tidak susah itu, apalagi Inalum bisnisnya sehat," ucap Luhut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.