Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Ada 9 Bandar Besar Cabai di Jabar, Jateng dan Jatim

Ada sembilan bandar yang diduga punya anak buah lagi yang tersebar di daerah-daerah penghasil cabai.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Ada 9 Bandar Besar Cabai di Jabar, Jateng dan Jatim
Tribun Kaltim/Muhammad Arfan
Lapak pedagang cabai rawit di Pasar Induk Bulungan, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (11/1/2017). TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri bersama Kementerian Pertanian dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyelidiki mengapa harga cabai di pasar melejit hingga Rp 180 ribu per kg.

Ternyata ada konspirasi jahat antara pengepul dan perusahaan pengguna cabai rawit merah yang membuat harga komoditi masyarakat tersebut sangat tinggi.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono, mengistilahkan ada bandar besar di pengepul pasar, bukan kesalahan dari petani.

"Jadi dari sisi petani tidak ada masalah. Masalahnya mulai di pengepul besar. Jadi bahasa saya itu bandar besar. Itu ada di Jabar, Jateng, Jatim. Di sentra-sentra itu semua ada bandar," ungkap Spudnik Sujono saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2017).

Baca: 72 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ahok-Djarot

Ada sembilan bandar yang diduga punya anak buah lagi yang tersebar di daerah-daerah penghasil cabai.

BERITA REKOMENDASI

"Ada 9 bandar itu punya kaki tangan lagi. Kalau saya bandar di Jawa Timur pasti ada kaki tangan di Kediri, Blitar, pasti ada turunannya," kata Spudnik.

Para bandar dan pengepul itu diindikasikan telah sekongkol menaikkan harga sejak Desember 2016 lalu.

"Itu dari sisi pengepul. Itu terindikasi mereka dapat order sejak Desember dengan harga RP 180 ribu. Padahal kita tahu bersama naiknya 4 Januari. Dari Rp 25 ribu jadi Rp 80 ribu di 4 Januari. Dan ini tidak turun walau pasokannya sudah nambah. Cibitung, Tanah Tinggi itu pasokan stabil 40 ton per hari," ujar Spudnik sujono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas