Tahan Efek Negatif The Fed, Obligasi Valas Akan Diemisi di Semester I 2017
"Yang tersisa dari sisi intrumen adalah global sukuk dolar AS, global euro, sama samurai bonds," tutur Loto.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerbitkan obligasi valuta asing (valas) menjadi semester I 2017, seiring adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed yang akan naik tiga kali pada tahun ini.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPRR) Kemenkeu, Loto S Ginting mengatakan, Kemenkeu sebelumnya memiliki ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed sebanyak dua kali, sehingga terjadi perubahan penerbitan obligasi valas menjadi semester I tahun ini.
"Obligasi valas di semeter I 2017, kami rencanakan bisa diselesaikan," ujar Loto di Jakarta, Senin (20/3/2017).
Menurut Loto, surat utang yang dapat diterbitkan obligasi global sukuk dengan kurs dolar AS, euro, dan yen, sedangkan konvensional global bonds telah diterbitkan oleh pemerintah.
"Yang tersisa dari sisi intrumen adalah global sukuk dolar AS, global euro, sama samurai bonds," tutur Loto.
Lebih lanjut Loto mengatakan, risiko yang muncul dari eksternal selain kenaikan suku bunga The Fed, pemerintah juga memperhatikan kondisi geopolitik negara-negara luar dan perlambatan ekonomi negara Tiongkok.