Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Presiden Instruksikan Pengembangan Sektor Unggulan di Kepri

Perekonomian Kepri saat ini ditopang industri pengolahan dan sektor tambang.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Presiden Instruksikan Pengembangan Sektor Unggulan di Kepri
YouTube: Presiden Joko Widodo
Presiden Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo Kamis (30/3/2017) sore tadi memimpin rapat terbatas (Ratas) membahas pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan percepatan pembangunan di Pulau Batam.

Di Ratas yang digelar di Kantor Presiden ini Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk betul-betul mengembangkan sektor unggulan di Provinsi Kepulauan Riau.

Perekonomian Kepri saat ini ditopang industri pengolahan dan sektor tambang.

"Dari data yang saya terima, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada 2016 mencapai 5,03 persen dan lebih banyak digerakkan oleh sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan, sektor konstruksi, dan sektor perdagangan. Ini artinya perekonomian Kepulauan Riau telah mengalami transformasi ke industri pengolahan," kata Presiden.

Jokowi mengatakan industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang menyerap banyak tenaga kerja.

Namun fluktuasi bisnis di sektor tersebut tentunya dapat mempengaruhi tingkat pengangguran di sana. Tingkat pengangguran di Kepri terbilang masih tinggi, yakni 7,69 persen.

"Saya yakin dengan kerja lebih fokus maka perekonomian di Kepulauan Riau akan bergerak lebih cepat lagi serta membuka lapangan kerja lebih banyak lagi. Kita harus konsentrasi untuk mengembangkan setiap gugus pulau besar di Kepri, seperti Anambas, Natuna, Lingga, Karimun, Bintan, Batam, dan Tanjung Pinang sebagai sentra-sentra industri baru dan juga pariwisata sesuai dengan potensi wilayahnya," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Jokowi memberi contoh beberapa potensi yang ada di Kepulauan Riau. Misalnya Kepulauan Natuna yang dapat dijadikan sentra industri kelautan dan perikanan serta migas.

"Demikian pula pulau besar yang lain seperti Karimun yang bisa dikembangkan menjadi sentra industri manufaktur," kata Jokowi.

Pengembangan kawasan-kawasan industri tersebut tentunya harus terintegrasi satu sama lainnya mulai dari hulu hingga hilir.

Tak lupa, Batam yang sebelumnya telah berkembang menjadi suatu kawasan industri juga disebutnya perlu ditata kembali agar dapat semakin bersaing dengan kawasan lainnya.

"Saya kira perlu dikelola lebih profesional lagi sehingga Batam menjadi sebuah kawasan ekonomi yang benar-benar bisa kita kembangkan, terutama untuk sentra industri. Pada saat terakhir saya ke Batam saya melihat sendiri potensinya yang sangat besar, tapi mungkin di sisi kecepatan pelayanan yang paling banyak memang keluhan di bidang urusan pertanahan," kata Jokowi.

"Sore hari ini, saya harapkan problem-problem yang ada disampaikan saja secara terbuka oleh gubernur, walikota, maupun kepala BP Batam sehingga solusinya dapat segera kita putuskan," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas