Tanjung Pandan Jadi Kota Peraih Deflasi Tertinggi Maret 2017
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan terjadi deflasi sebesar 0,02 persen pada Maret 2017 ini dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan terjadi deflasi sebesar 0,02 persen pada Maret 2017 ini dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,22.
Dari 82 kota IHK, 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi diraih Tanjung Pandan dan deflasi terendah terjadi di Padan dan Purwokerto.
"1,49 persen dengan IHk 134,11, dan deflasi terendah terjadi di Padang dan Purwokerto sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 131,26 dan 127,74," ungkap Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2017).
Sedangkan untuk inflasi, kota yang paling tinggi mengalami inflasi adalah tertinggi terjadi di Merauke dan inflasi terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin.
"Merauke inflasi sebesar 1,24 persen dengan IHK 135,67 dan terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 131,26 dan 127,74," papar Ketua BPS.
Deflasi 0,02 persen pada Maret 2017 ini pun paling banyak disumbangkan dari sektor harga pangan yang diikuti juga dari sektor kelompok transportasi dan jasa keuangan.
"Deflasi terjadi di bahan makanan minus 0,66 persen dan di kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan minus 0,13 persen. Sedangkan, kelompok lain mengalami inflasi," tutur Suhariyanto.
Khusus untuk bahan makanan, deflasi terjadi karena penurunan harga pada cabai merah, cabai rawit, bawang putih hingga beras.
"Komoditas makanan yang memberikan andil inflasi adalah bawang merah 0,02 persen dan buah-buahan dan gula 0,02 persen," papar Suhariyanto.
--