Agung Podomoro Optimistis Properti di Luar Jawa Terus Berkembang
Agung Wirajaya,mengatakan pasar properti Indonesia untuk saat ini lebih menjanjikan. Banyak peluang ditawarkan dengan profit tinggi.
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai pengembang yang telah 47 tahun fokus di bidang properti khususnya residensial, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), yakin tahun ini proyek-proyek unggulan APLN akan tumbuh dan menjadi ikon atau kebanggaan stakeholders di wilayahnya.
Menurut AVP Marketing Agung Podomoro Group, Agung Wirajaya, pasar properti Indonesia untuk saat ini lebih menjanjikan. Banyak peluang ditawarkan dengan profit tinggi.
Terlebih lagi, masyarakat kelas menengah dengan daya beli tinggi yang kian bertambah semakin membutuhkan hunian yang dapat merepresentasikan kelasnya.
“Kami termotivasi untuk ikut meramaikan kondisi pasar yang didominasi kalangan menengah tersebut,” ujar Agung, Senin (17/4/2017).
Agung menambahkan, APLN juga tengah menggarap beberapa proyeknya di kawasan second tier. Sebut saja, Borneo Bay City di Balikpapan, Orchard Park di Batam, dan Podomoro City Deli di Medan. Agung optimis kawasan-kawasan ini bakal mengalami perkembangan yang bagus.
“Kami optimistis Medan, Balikpapan, dan Batam akan mengalami peningkatan penjualan yang signifikan,” tutur Agung.
Dalam waktu dekat, APLN juga akan mengoperasikan sejumlah proyek perhotelan bintang lima, yakni di Bandung (Ibis Hotel), Medan (Pullman Hotel), Balikpapan (Pullman Hotel), dan akan meresmikan proyek resor di Seminyak, Bali.
Selain itu, sejumlah proyek residensial juga akan dibangun, di antaranya Vimalla View di Kawasan Ciawi Gadog Bogor, Orchard View di Batam, dan di Karawang dengan proyek Taruma City.
Pengembangan bangunan vertikal tersebut, selain ditunjang oleh kemampuan finansial dari tren iklim usaha yang baik, juga lantaran kian sulitnya menemukan lahan kosong untuk mempertahankan pengembangan pola landed house atau model bangunan-bangunan tunggal tak bertingkat.
“Saat ini hunian vertikal sudah jadi kebutuhan di kota yang tumbuh cepat. Potensi-potensi itulah yang membuat kami mengembangkan proyek hunian kami di berbagai tempat selain di Jakarta,” ungkap Agung.
Menurut Agung, kebijakan tax amnesty jilid tiga yang mulai berlaku pada Maret 2017 juga akan turut memberi dampak positif terhadap pasar properti. Dia memprediksi pengaruhnya akan mulai terasa pada kuartal kedua 2017.
"Dengan adanya berbagai kebijakan pemerintah yang pro-properti, iklim usaha bisnis properti menjadi membaik di tahun lalu khususnya di semester kedua," pungkas Agung.