TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan perlu diberikan sejak dini.

Ini pula yang mendorong  Standard Chartered Bank Indonesia memberikan edukasi keuangan bagi siswa dan siswi SMPN 70 Tanah Abang, Jakarta Pusat.  

Program edukasi ini bagian dari  program Financial Education for Youth (FE4Y).

Melalui metode penyampaian informasi yang interaktif dan menyenangkan, seperti melalui kuis, diskusi kelompok, dan latihan.

"Seluruh siswa belajar mengenai perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, pengenalan terhadap konsep bank, hingga edukasi tentang investasi di masa depan," katanya Country Head of Audit,  Dawny Tahar, Kamis (27/4/2017).

Chief Executive Officer Standard Chartered Bank untuk Indonesia Rino Donosepoetro menyatakan, edukasi keuangan merupakan komitmen Bank dalam mendukung program pemerintah meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.

"Edukasi keuangan juga bagian dari kontribusi Bank untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia," katanya.

 Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) kedua yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan masing-masing meningkat menjadi 29,66% dan 67,82%.

Pada survei pertama 2013, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan masing-masing hanya 21,84 persen dan 59,74 persen.

"Khusus untuk perbankan, indeks literasi meningkat dari 21,80% di 2013 menjadi 28,94% di 2016," katanya.