Pengamat Nilai Stok Pangan Mencukupi untuk Kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri
Hanya, kata dia, hal yang perlu diperhatikan adalah soal harga. Seiring menjelang ramadan dan lebaran, tak sedikit penjual yang menimbun stok.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Institut Pertanian Bogor, Hermanto Siregar, meyakini ketersediaan bahan pokok pangan selama ramadan dan Idul Fitri akan mencukupi kebutuhan.
"Saya yakin stok pangan untuk ramadhan dan Idul Fitri aman. Terutama daging, beras, gula dan pangan lainnya juga sama cukup," katanya, Minggu (30/4/2017).
Menurutnya, selama ini pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan pangan menjelang ramadan dan hari raya mulai dari impor daging hingga mengecek ketersediaan pangan di gudang-gudang.
Hanya, kata dia, hal yang perlu diperhatikan adalah soal harga. Seiring menjelang ramadan dan lebaran, tak sedikit penjual yang menimbun stok.
Selain itu, pemerintah juga harus terus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan benar-benar mencukupi.
"Jadi jangan hanya klaim saja tetapi dibuktikan dengan terus terjun ke lapangan," paparnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan stok pangan nasional sampai Juli dan September 2017 akan tercukupi.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagagan Enggar saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang di bawah naungan BUMD DKI PT Food Station Tjipinang pada pekan ini.
Menurutnya, salah satu komoditas pangan yang paling mencukupi adalah beras yang dinilai melimpah di beberapa gudang termasuk Pasar Induk Beras Cipinang.
Enggar juga, selain meninjau Pasar Induk Beras Cipinang telah memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran gudang distributor dan pabrik gula di Jakarta Kamis (27/4/2017) lalu.
Dalam kunjungan ke gudang distributor PT Panin Indah Lestari, Mendag mendapat keterangan bahwa pasokan gula cukup jumlahnya dan lancar untuk disalurkan ke agen dan pengecer.
Menurut Mendag, peninjauan tersebut juga bertujuan memastikan kepatuhan pelaku usaha terhadap harga eceran tertinggi (HET) yang telah disepakati.
Mendag pun menegaskan pihaknya akan mengambil langkah hukum jika ada dugaan penimbunan dan spekulasi yang dilakukan oleh pengusaha.
"Stok gula aman karena kami telah bersurat ke Menteri BUMN agar Bulog masuk ke pasar tradisional. Apalagi sebentar lagi kita memasuki musim giling tebu," kata Enggar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.