Antisipasi Lonjakan Pemudik dan Arus Balik, GT Cikarang Utama Operasikan 20 Gardu
Puncak arus mudik melalui Gerbang Tol Cikarang Utama di Jalan Tol Jakarta Cikampek akan terjadi pada hari Jumat, 23 Juni atau H-3 Lebaran.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengantisipasi lonjakan kendaraan selama periode mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri tahun ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menambah jumlah gardu pembayaran tol di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama.
Deputy General Manager Toll Collections Jasa Marga Cabang Jakarta Cikampek, Yoga Trianggoro memperkirakan puncak arus mudik melalui Gerbang Tol Cikarang Utama di Jalan Tol Jakarta Cikampek akan terjadi pada hari Jumat, tanggal 23 Juni atau H-3 Lebaran.
"Jumlah lalin diperkirakan mencapai 120.000-an kendaraan atau naik sekitar 53 persen dari kondisi normal," ujarnya dalam keterangan pers kepada Tribunnews, Rabu (24/5/2017).
Sementara untuk arus balik, puncaknya akan terjadi pada tanggal 2 Juli atau H+6 dimana volume kendaraan diperkirakan meningkat hingga 46% dari hari normal.
Untuk mengantisipasi kepadatan antrean transaksi di gerbang tol Cikarang Utama (Cikarut) tersebut, Jasa Marga telah menyusun beberapa strategi.
Kepala Gerbang Tol Cikarut, Hervian mengatakan untuk arus mudik tahun ini, GT Cikarut akan meningkatkan kapasitas gardu operasi dari yang awalnya 13 gardu menjadi 20 gardu yang terdiri dari gardu reguler, gardu satelit dan gardu reversible, untuk melayani para pemudik kearah Cikampek.
GT Cikarut juga akan menyiapkan 87 orang tenaga bantuan untuk arus mudik sebagai petugas jemput kendaraan (JKR) di semua lajur. Petugas ini nantinya akan membagikan Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME) kepada pengguna jalan tol dan juga membantu para pengguna jalan tol yang bertransaksi menggunakan E-Toll.
Strategi lainnya yang akan diterapkan adalah dengan melakukan pengalihan kendaraan pada saat volume kendaraan sangat tinggi dan menyebabkan stagnasi di gerbang tol.
Pengguna jalan akan diarahkan keluar di GT Cikarang Barat 3 dengan 7 gardu operasi dan putar balik kembali menuju Cikampek melalui GT Cikarang Barat 1.
Sama halnya dengan arus mudik, GT Cikarut juga menerapkan skema yang sama pada arus balik yakni dengan meningkatkan kapasitas gardu dari yang awalnya 21 gardu menjadi 30 gardu.
Sementara untuk pengalihan arus lalu lintas balik Lebaran, pada kondisi lalu lintas yang padat, pengguna jalan akan dialihkan keluar GT Cikarang barat 2, untuk berputar ke Cikarang Barat 4 dan mengambil jalur menuju Jakarta.
Dengan langkah-langkah tadi, Hervian, selaku kepala Gerbang Tol Cikarang Utama mengungkapkan rasa optimismenya dalam menghadapi arus mudik dan balik lebaran tahun ini.
"Kami optimis bahwa langkah-langkah tadi bisa mengantisipasi kepadatan, karena dengan adanya penambahan kapasitas gerbang tol, serta koordinasi dengan ruas tol sebelum dan setelah Jakarta Cikampek, load kendaraan diharapkan dapat terdistribusi dengan baik," tuturnya.