Poppy Savitri: Banyak Potensi Masyarakat di Daerah yang Perlu Digali dan Dimaksimalkan
Keberagaman budaya memberi manfaat bagi bangsa. Potensi tersebut mampu memunculkan adanya berbagai usaha dari sisi industri kreatif.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Keberagaman budaya memberi manfaat bagi bangsa. Potensi tersebut mampu memunculkan adanya berbagai usaha dari sisi industri kreatif.
Oleh karena itu, Pemerintah dalam hal ini melalui Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), dituntut terlibat secara aktif dan inovatif mendorong aktivitas dan kreatifitas masyarakat.
“Banyak potensi masyarakat di daerah yang perlu digali dan dimaksimalkan. Salah satunya meningkatkan komptensi masyarakat, khususnya di bidang seni budaya, melalui berbagai pelatihan (workshop),” kata Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Dra. Poppy Savitri, ketika membuka acara ‘BEKRAF Create Week Talkshow - Kreatif itu kita : Indonesia!’ di Hotel Santika Banyuwangi, minggu lalu.
Menurut Poppy, kegiatan workshop kali ini memiliki nilai lebih, karena menggelar tiga koten pelatihan sekaligus; Penulisan Creativepreneur, Fotografi, dan Manajemen Seni Pertunjukan.
Khusus worskhop seni pertunjukan, mengetengahkan pembahasan mengenai; Manajemen Produksi, Artistik (Tata Busana Pergelaran), serta Strategi Promosi, Media Sosial (Medsos) sebagai Acuan.
“Kegiatan didasarkan atas kebutuhan masyarakat setempat berdasarkan data yang kami terima. Banyuwangi ini menarik. Di sini banyak komunitas kreatif. Maka dengan workshop ini supaya potensi yang ada dapat menjadi lebih baik dan mempunyai nilai tambah di semua sub-sektor terkait. Saya berharap semua dapat memanfaatkan hal ini dengan baik. Apalagi kegiatan dengan tiga materi sekaligus seperti ini jarang,” terang Poppy.
Acara yang diselenggarakan Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi ini, diikuti tak kurang dari 70 orang peserta. Meliputi para pelajar, mahasiswa, dosen, guru, seniman, budayawan, dan para pimpinan sanggar, dari kota Banyuwangi dan sekitarnya.
Workshop manajemen seni pertunjukan, merupakan program paling diminati peserta. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Mahkota Banyuwangi, selama tiga hari (Jum’at – Minggu, 19-21 Mei 2017).
Penyelenggara menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, antara lain; Maestro Tari Kreasi Indonesia, Didik Nini Thowok, membahas ‘Proses Kreatif Dalam Konteks Seni Tari Tradisi.’ Selanjutnya pembahasan mengenai ‘Proses Kreatif Dalam Mengembangkan Busana Tari Tradisi,’ bersama Kostum Desainer Seni Pertunjukan dan Film, Retno Ratih Damayanti, S.S.
Tampil juga aktor dan tokoh teater Drs. Iwan Gardiawan, menyoal ‘Manajemen Seni Pertunjukan,’ dan Creatif Director, Founder And Director PT. Satu Imaji, Fajar Darmanto, memberi pengayaan tentang pentingnya promosi dalam setiap produksi seni pertunjukan melalui media massa dan media sosial. Bertindak sebagai Moderator, wartawan dan aktor senior, Eddie Karsito.
Akhir dari pelatihan seni pertunjukan ini, semua peserta melakukan praktik dengan menggelar seni pertunjukan tari. Melibatkan seluruh peserta workshop, yang dibagi dalam tiga kelompok; Pengisi Acara (Penari), Tim Produksi, dan Promosi. Pertunjukan tersebut di gelar di Gedung Wanita Banyuwangi, Minggu (21/05/2017).
Pada saat yang sama tampil juga koreografer muda, Bathara Saverigadi Dewandoro, membawakan karyanya bertajuk ‘Ref (Using)’ yang diusung oleh Sanggar Swargaloka dan Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Banyuwangi.