Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Produksi Kelapa, Indonesia Kini Kalah Jauh dari India

Posisi penghasil kelapa terbesar dunia diam-diamtelah diambil India lima tahun lalu.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Soal Produksi Kelapa, Indonesia Kini Kalah Jauh dari India
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia ketinggalan baik di hulu perkebunan maupun hilir industrikelapanya. Posisi penghasil kelapa terbesar dunia diam-diamtelah diambil India lima tahun lalu.

Menurut Alit Pirmansyah staff professional Asian and Pacific Coconut Community (APCC), lembaga negara penghasil kelapa dunia yang berpusat di Jakarta, India saat ini memproduksi kelapa sebanyak 24,3 miliar butir pertahun.

Indonesia berkisar 15,7 miliar butir itupun cenderung menurun, ini diamini Ardi M.Simpala ketua Sahabat Kelapa Indonesia,jumlah riil bahkan bisa hanya 14,7 miliar butir.

Industri sabut India pun lebihmaju. Sabut di Indonesia dianggap sampah, di bakar atau menumpuk membusuk.

Sebaliknya India mengolahnya menjadi duit. India mendominasi ekspor produk sabut global dengan proporsi 55% disusul Srilanka 27%,sedang Indonesia hanya 3%. Padahal papar Alit permintaan global serat sabut cenderung meningkat 9,6% tiap tahun.

Dari segi jumlah produk India dan Srilanka telah mengekspor 14 jenis produk sedangkan Indonesia hanya 3 macam. Nilaieksporproduksabut India sebesar Rp.5,7 triliun da ntumbuh 19,2% sedangkan Indonesia hanya berkisar Rp.91 miliar dan kecenderungan turun 5,4% tiap tahunnya, perbandingan nilai yang sangat berbeda.

Melihat danmembuktikankemajuansektor kelapa India, Ardi mengunjungi Provinsi Tamilnadu penghasil kelapa India bagian selatan (21/5/2017).Ada beberapa pabrikyang dikunjungitermasuk dua industri sabut kelapa di kota Kongayam danMartakulam provinsi Tamilnadu.

Berita Rekomendasi

Keduapabrikmemilikimesin danperalatanlebihbaikdanberdayalebihbesar.Mesin pressnyalebih kuatsehinggatiapikatan sabutatau bale seberat120 kilogram sementara kita hanya 75 kilogram dengan volume sama.

Ini meningkatkan efisiensi, kunci utama bertahannya pabrik sabut kelapa.Uniknya bagian hidrauliknya dibenamkan 10 meter dibawah tanah sehingga ia menekan seratdari bawah ke atas. Di Indonesia pompa hidrauliknya berada diatas tanah dan menekan dari atas.

Teknologi sudah jadi bagian darii ndustri sabut India, nampak paling tidak dua traktor besar serta forklift untuk mengangkut serat jadi. Yang menarik kedua pabrik terlihat beberapa cctv untuk memantau jalannya produksi.

Diakhir kunjungannya Ardi juga melihat majunya perkebunan kelapa di kota Pollachi, sentra kelapa terbesar di India Selatan. Sempat bertemu Pak Somasundaram, tokoh dan petani kelapa yang cukup dikenal di India.

.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas