Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendulang Untung dari Usaha Baslok, Bakso dan Cilok Diracik di Satu Mangkuk

"Kelebihannya, kami menggunakan daging sapi dan mengemasnya seperti cilok," katanya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mendulang Untung dari Usaha Baslok, Bakso dan Cilok Diracik di Satu Mangkuk
KONTAN
Baslok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa tak kenal bakso? Kudapan ini sangat populer di lidah masyarakat Indonesia. Tidak mengherankan, meski gerai lama masih kokoh berdiri, banyak juga pemain baru yang mencoba mengais peluang.

Salah satunya adalah Teguh W Wijaya yang mengusung merek Baslok di Sidoarjo, Jawa Timur. Baslok adalah bakso cilok.

Mendirikan usaha awal tahun 2017, kini gerai pribadinya sudah ada tiga di Surabaya. Lantaran mendapat respon positif dari konsumen, dua bulan kemudian Teguh menawarkan kemitraan usaha.

Kendati tergolong baru, saat ini sudah ada 12 gerai milik mitra di Jabodetabek. Sampai akhir tahun, dia menargetkan bakal membuka 100 gerai milik mitra.

Makanya, saat ini dia getol ikut dalam berbagai ajang pameran.

Dia mengaku, potensi usaha makanan ini sangat besar karena dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Lagi pula, harga produknya pun relatif bersahabat di dompet, yakni hanya Rp 4.000 per porsi (isi lima biji).

"Kelebihannya, kami menggunakan daging sapi dan mengemasnya seperti cilok," katanya, Jumat (19/5/2017).

Berita Rekomendasi

Baslok menawarkan kerjasama dengan investasi Rp 5 juta, fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal 100 biji bakso, branding, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kemitraan ini tidak memungut biaya royalti mau pun franchise fee. Namun, guna menjaga kualitas produk agar tidak menurun, mitra wajib mengambil pasokan bakso dari pusat.

Teguh menjamin distribusi produk tidak bakal telat sampai ke mitra karena mereka memiliki distributor yang berada di dekat lokasi mitra. Sampai sekarang sudah ada dua distributor yang berada di Bekasi dan Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan perhitungannya, mitra hanya membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk balik modal. Dengan catatan, mitra setiap hari dapat menjual sekitar 50-100 cup. Bila dikalkulasi, omzet setiap hari mencapai

Rp 400.000. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi laba bersih yang didapatkan mitra sekitar 50% dari omzet. 

Agar target tercapai, mitra harus memilih tempat berjualan di lokasi-lokasi yang strategis dan ramai lalu lalang orang. Ia sendiri menargetkan bisnisnya masih terus bertumbuh.

Reporter: Tri Sulistiowati

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul: Ketika bakso dan cilok diracik di satu mangkuk

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas