TRIBUNNEWS.COM, LONDON - British Airways mengalami masalah dalam sistem teknologi informasi (TI) mereka. Ini membuat ribuan calon penumpang maskapai penerbangan ini batal terbang setelah semua jadwal penerbangan dari Bandara Heathrow London dan Bandara Gatwick dibatalkan, Sabtu kemarin (27/5/2017). 

Ini tentu sontak membuat kekacauan di bandara. Para calon penumpang yang gagal terbang mengaku tidak diberikan informasi yang cukup terkait masalah ini.

George Clark, salah satu calon penumpang British Airways yang masih terdampar di Bandara Heathrow mengatakan, ini menjadi hari yang paling tidak terorganisir yang pernah dia alami di Inggris.

"Saya mengetahui penerbangan saya di batalkan malah dari berita BBC," ujar pria yang berprofesi sebagai arsitek dan presenter TV ini.

Chief Executive British Airways, Alex Cruz mengatakan dalam sebuah pernyataan video di Twitter, masalah utama dari kekacauan ini berasal dari sistem power supply perusahaan yang bermasalah.

Semua lini informasi mulai dari layanan call center, situs resmi dan aplikasi ponsel British Airways tidak bisa diakses. 

"Saya minta maaf kami belum bisa memberikan informasi lebih jauh, tapi saya menjamin tim kami sedang berusaha keras untuk mencari solusi dari masalah ini," ujarnya dalam video tersebut. 

Namun Cruz masih belum mendapatkan bukti bahwa ada serangan siber terkait masalah TI yang sedang mereka alami saat ini. 

Dia berharap British Airways sudah bisa mengoperasikan sejumlah penerbangan menuju London pada hari Minggu ini. Semua penumpang yang terkena imbas dari error system ini akan ditawarkan pengembalian uang atau jadwal ulang penerbangan. 

Ahli penerbangan Julian Bray bilang, masalah ini membekukan semua sistem British Airways. Mereka tidak bisa memindahkan koper-koper penumpang, mereka tidak bisa mengeluarkan tiket penumpang.

"Mereka tidak bisa melakukan apapun," ujarnya. 

Sumber : BBC

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul: Sistem British Airways error, jadwal terbang kacau