Harga Jengkol Terus Merangkak Naik
Pedagang sayur mayur di berbagai pasar tradisional mengakui harga dan pasokan jengkol tengah alami kenaikan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang sayur mayur di berbagai pasar tradisional mengakui harga dan pasokan jengkol tengah alami kenaikan dan minimnya pasokan panganan yang memilik aroma khas tersebut.
Seperti yang diungkapkan Suhartini, salah satu pedagang sayur di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan. Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir harga jengkol tengah alami kenaikan dan pasokan sulit dicari oleh pedagang.
Penyebabnya adalah kelangkaan pasokan jengkol dari petani kepada para pedagang di berbagai pasar tradisional.
"Wah lagi susah barangnya, harganya mahal juga Rp 90.000 per kilogram," ujarnya kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Senada dengan Suhartini yakni Lastri pedagang sayur di Pasar Cimanggis, Tangerang Selatan, mengatakan harga jengkol tengah naik, yang disebabkan menurunnya pasokan kepada pedagang.
"Ini harganya Rp 70.000 per kilogram, ini saya baru dapat barangnya, memang susah kemarin-kemarin enggak jual sama sekali enggak ada pasokannya," jelasnya.
Menurutnya, para pedagang biasanya membeli jengkol dari para petani yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Jika pasokan berkurang maka pedagang akan berebut membeli dan harga terkerek naik.
"Ini belinya dari Bogor, memang musiman jadi kadang banyak kadang susah, pembelinya biasanya warung makan, warteg," paparnya.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Harga Jengkol Tembus Rp 90.000 Per Kg, Pedagang Sulit Cari Pasokan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.