Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

KEIN Imbau Pemerintah Pasarkan Tempat Wisata yang Sudah Siap Infrastrukturnya

KEIN meminta pemerintah untuk memasarkan tempat wisata di kota-kota yang memiliki infrastruktur lengkap, guna mendorong pertumbuhan wisatawan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in KEIN Imbau Pemerintah Pasarkan Tempat Wisata yang Sudah Siap Infrastrukturnya
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Sejumlah umat Hindu melakukan pradaksina dalam prosesi Tawur Agung Kasanga di kawasan Candi prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (27/3/2017). Tawur Agung Kesangan bertujuan untuk menyucikan alam semesta beserta isinya serta meningkatkan hubungan dan keharmonisan antara sesama manusia, manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) meminta pemerintah untuk memasarkan tempat wisata di kota-kota yang memiliki infrastruktur lengkap, guna mendorong pertumbuhan wisatawan asing.

"‎Selain Bali, KEIN berpandangan untuk fokus ke Jakarta karena hampir di seluruh negara tujuan wisata itu ke ibukota, Prancis ke Paris, Malaysia ke Kualalumpur," tutur Ketua Kelompok Kerja Industri Pariwisata KEIN, Dony Oskaria di Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Selain Jakarta, kata Dony, yang dapat dipasarkan ke wisatawan asing yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang dan Jawa Timur yang memiliki berbagai tempat wisata menarik seperti halnya Bromo, Candi Borobudur, Candi Prambadan, dan lainnya.

Alasan Dony menganjurkan pemerintah fokus terhadap wilayah tersebut dikarenakan sudah memiliki infrastruktur yang memadai serta akses yang mudah bagi wisatawan asing.

"Di sini hotel banyak, penerbangan internasional juga banyak, jadi punya akses yang bagus. Jadi, pemerintah fokus ke wilayah yang siap dijual (dipasarkan ke wisatawan), sehingga memberikan dampak cepat," tutur Dony.

Lebih lanjut Dony mengatakan, Kementerian Pariwisata juga perlu melakukan pemetaan pasar yang tepat kepada wisatawan asing, jangan menawarkan lokasi yang jauh dengan harga mahal.

"Perlu market maping, maksimal terbang 3 jam dan tawarkan produknya yang kompetitif," paparnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas