DPR Akui Garuda Indonesia Kalah dengan Lion Air Group
Sedangkan untuk masalah harga tiket, Darmadi mengakui Garuda Indonesia paling mahal dibandingkan maskapai lain.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengakui kinerja maskapai Garuda Indonesia kalah dengan Bati Air milik Lion Air Group.
Hal ini terlihat dari pasar yang lebih banyak memilih Batik Air ketimbang maskapai BUMN tersebut.
"Ancaman sudah sangat tinggi terutama dari ancaman pesaing seperti Batik (Lion Group). Sementara Garuda tidak bisa mengambil peluang pasar yang ada," ujar Darmadi di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Menurut Darmadi, merk Garuda Indonesia menjadi kekuatan satu-satunya perusahaan plat merah tersebut.
Sedangkan untuk masalah harga tiket, Darmadi mengakui Garuda Indonesia paling mahal dibandingkan maskapai lain.
"Kekuatan hanya tinggal brand name Garudanya saja, sehingga walaupun harga tiketnya mahal tetapi masih diminati oleh masyarakat," jelas Darmadi.
Politisi PDI-P itu pun menilai direksi yang baru masih belum kompak dalam membenahi maskapai Garuda Indonesia. Hal yang membuat perusahaan BUMN tersebut semakin buruk kinerjanya menurut Darmadi karena Direktur Utama yang baru Pahala N Mansury.
"Team manajemen lagi kurang solid dan kuat, Ditambah pemilihan dirut yang kurang pas," jelas Darmadi.
Darmadi menambahkan saat ini Garuda Indonesia butuh pemimpin yang bisa melakukan efisiensi. Karena pada kuartal I 2017, Garuda Indonesia sudah rugi Rp 1,37 triliun.
"Padahal sekarang Garuda benar-benar membutuhkan pemimpin yang Service oriented dan berani menjalankan creative destruction," papar Darmadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.