TRIBUNNEWS.COM - Periode bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri identik dengan tren peningkatan konsumsi masyarakat, sehingga inflasi akan terkerek naik. Akan tetapi, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada Juni 2017 tetap terkendali.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyebut, inflasi indeks harga konsumen (IHK) bulan Juni 2017 akan mencapai 0,5 persen. Ini berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan bank sentral hingga pekan kedua Juni 2017.

Dengan demikian, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) diprediksi mencapai 4,36 persen hingga akhir tahun. Menurut Agus, angka ini lebih baik dibandingkan proyeksi sebelumnya yang mencapai 4,63 persen (yoy).

"Di kajian kami kemarin kami melihat bahwa baseline kami untuk inflasimenunjukkan kondisi yang baik, karena sebelumnya kami perkirakan 4,63 persen, sekarang 4,36 persen," kata Agus di kantornya di Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Agus menyatakan, pihaknya menghargai upaya yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk menjaga inflasi.

Pantauan BI, inflasi dalam keadaan aman karena pasokan barang di seluruh Indonesia terjaga dengan baik. Dengan demikian, imbuh Agus, bank sentral meyakini inflasi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri ini akan terjaga pula. Pun ia meyakini seluruh pemangku kepentingan berupaya menjaga inflasi.

"Kami lihat inflasi terjaga, pasokan terjaga, distribusi terjaga," ujar Agus. Dengan demikian, inflasi pada bulan Juni 2017 secara tahunan diproyeksikan mencapai 4,17 persen. Angka tersebut, imbuh Agus, maish sejalan dengan target sasaran inflasi BI, yakni 4 plus minus 1 persen.