Turun Lagi, Ternyata Ini yang Mempengaruhi Harga Minyak Mentah Indonesia
Ignasius Jonan telah menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Juni 2017 sebesar US$ 43,66 per barrel.
Editor: Content Writer
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan hari Senin, (3/7/2017) telah menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Juni 2017 sebesar US$ 43,66 per barrel.
ICP yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 2380K/12/MEM/2017 tersebut, turun sebesar US$ 3,43 per barrel dibandingkan ICP bulan Mei 2017 sebesar US$ 47,09 barrel.
“Kalau kita lihat sudah dua bulan terakhir ini ICP turun terus. ICP April sebesar US$ 49,56 per barrel, lalu turun pada bulan Mei menjadi US$ 47,09 per barrel, lalu turun lagi Juni ini menjadi US$ 43,66 per barrel,” ungkap Jonan.
Penurunan ICP tersebut dipicu oleh penurunan harga minyak dunia. Harga rata-rata minyak jenis Brent bulan Juni 2017 sebesar US$ 47,55 per barrel turun dari bulan sebelumnya sebesar US$ 51,39 per barrel.
Demikian halnya minyak West Texas Intermediate (WTI) bulan Juni 2017 turun menjadi US$ 45,20 per barrel dibanding bulan sebelumnya sebesar US$ 48,54 per barrel.
Menteri Jonan menjelaskan rata-rata harga ICP bulan Januari-Juni 2017 menjadi sebesar US$ 48,84 per barrel.
Menanggapi rata-rata ICP yang di bawah USD 50 per barrel ini, beberapa waktu yang lalu, Jonan mengungkapkan, walaupun secara nasional berdampak baik karena nilai impor menjadi lebih kecil dan dapat berpotensi menurunkan Biaya Pokok Penyediaan pembangkitan tenaga listrik, namun di sisi lain juga berpotensi menimbulkan lesunya minat investasi atau eksplorasi baru di kegiatan hulu migas.
Seiring dengan penurunan harga minyak mentah, belum lama ini Presiden telah menyampaikan bahwa harga BBM Premium dan Solar tidak naik per 1 Juli 2017.
Jonan juga menegaskan bahwa tidak ada kenaikan harga BBM dari 1 Juli sampai 30 September 2017. Demikian juga untuk harga LPG 3 kg, tidak ada kenaikan.
Penurunan harga minyak dunia tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Laporan EIA (Energy Information Administration) – USA, tingkat stok gasoline dan distillate fuel oil AS selama bulan Juni 2017 mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan Mei 2017 dimana stok gasoline di bulan Juni 2017 naik 4 juta barrel menjadi sebesar 241 juta barrel dan stok distillate fuel oil di bulan Juli 2016 naik 5,3 juta barrel menjadi sebesar 152,3 juta barrel.
2. Data Baker Hughes Incorporated, terdapat peningkatan jumlah rig count di Amerika Serikat pada bulan Juni 2017 sebanyak 33 rig dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 941 rig.
3. Turn Around Kilang di Jepang dan kecenderungan menurunnya pertumbuhan permintaan minyak mentah Jepang. Kedua, berdasarkan publikasi IEA, terdapat penurunan permintaan produk minyak mentah di Korea Selatan dan China.
Adapun harga ICP bulan Januari-Juni 2017, sebagai berikut:
- Januari 2017 sebesar US$ 51,88 per barrel
- Februari 2017 sebesar US$ 52,50 per barrel
- Maret 2017 sebesar US$ 48,71 per barrel
- April 2017 sebesar US$ 49,56 per barrel
- Mei 2017 sebesar US$ 47,09 per barrel
- Juni 2017 sebesar US$ 43,66 per barrel