TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Data BPS tahun 2016 menyebut jumlah wirausaha non pertanian di Indonesia saat ini mencapai angka 3,1 persen.

Angka ini telah melampaui syarat minimal suatu masyarakat akan sejahtera yakni 2 persen dari populasi penduduk.

Melihat hal tersebut maka, GarudaFood Sehati mengadakan Program “Kampung Wirausaha GarudaFood” yang fokus pada pilar Pemberdayaan Masyarakat bekerjasama dengan Komunitas Bank Sampah Melati Bersih (BSMB) pada awal tahun ini.

Bertempat di Pondok Zidane, Bogor Jawa Barat, Selasa (25/7/2017), GarudaFood diwakili oleh Head of Corporate Communication Dian Astriana  dan Head of Distribution Development Toni Salim  didampingi oleh Ketua Bank Sampah Melati Bersih Bambang Budi Susetyo  memberikan apresiasi berupa dana tunai dan paket produk GarudaFood, kepada peserta program ‘Kampung Wirausaha’ yang terdiri dari 4 komunitas Bank Sampah binaan BSMB, yaitu Bank Sampah Melati Bersih Anggrek, Nusantara, Jingga dan Lembah Griya yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bogor.

Program Kampung Wirausaha GarudaFood telah berlangsung sejak Februari 2017 dan perdana dilaksanakan di Desa Ragajaya, Kabupaten Bogor diikuti oleh puluhan peserta dari 4 komunitas Bank Sampah.

Program ini bertujuan untuk membantu menemukenali potensi yang ada dalam masyarakat, membuka peluang usaha bagi masyarakat terutama bagi Komunitas BSMB, menjalin relasi dengan Komunitas dan sebagai salah satu tools untuk memperluas jaringan distribusi GarudaFood Group.

Selain mengadakan pelatihan mengenai salesmanship dan product knowledge, GarudaFood Group juga melakukan focus group discussion hingga monitoring dan evaluasi program secara rutin.

Head of Corporate Communication GarudaFood Group, Dian Astriana mengatakan program ‘Kampung Wirausaha GarudaFood’ merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial GarudaFood Sehati di bidang Pemberdayaan Masyarakat yang dapat memberikan added value pada lingkungan sekitar.

"Melalui program ini kami menggandeng Komunitas Bank Sampah Melati Bersih yang terdiri dari ibu-ibu Rumah Tangga agar dapat menjadi wirausaha mandiri dengan mengajak dan membimbing mereka untuk dapat memutar modal awal, berupa produk GarudaFood sehingga mereka memperoleh profit," ujar Dian.

Ditemui dalam acara yang sama, Toni Salim Head of Distribution Development GarudaFood Group menambahkan bahwa program ini juga membantu pihaknya dalam membuka dan memperluas jaringan distribusi.

"Selain itu kami juga memberikan pelatihan mengenai Salesmanship serta pendampingan melalui program Focus Group Discussion (FGD) kepada para peserta sehingga mereka mendapatkan pengetahuan mengenai dunia sales dan juga dapat terus mengembangkan potensi dan kemampuan dalam berwirausaha," ujarnya.

Wanti, salah satu peserta dari komunitas Bank Sampah Jingga mengaku senang dengan program ‘Kampung Wirausaha’ yang diadakan GarudaFood Sehati.

"Selain dapat memberikan penghasilan tambahan untuk membantu memenuhi biaya kebutuhan keluarga, kami juga mendapatkan pengetahuan dan kepercayaan diri bahwa menjadi wirausaha tidak selalu membutuhkan modal besar,” ujar Wanti.

GarudaFood Sehati mempunyai misi untuk membawa perubahan yang menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan.

Melalui GarudaFood Sehati, GarudaFood Group terus menjalankan CSR dengan focus pada 5 pilar yakni pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan, bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat.