TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) meraup laba Rp 1,27 triliun pada akhir semester I-2017 lalu. Angka ini menguat 21,95% dibanding periode semester I tahun lalu.

Kinerja 6 bulan pertama tersebut terbilang kencang dibanding target pertumbuhan laba BTN tahun ini yang sebesar 15%.

Berdasarkan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (3/8), Bank BTN memiliki empat strategi bisnis yang akan dilakukan.

Pertama, penguatan bidang kredit dan construction velue chain, yang mana akan direalisasikan dengan fokus pada kredit perumahan dan selektif terhadap kredit non-perumahan.

Kedua, peningkatan pendanaan berkelanjutan dan berbiaya rendah. Hal tersebut akan dicapai dengan memperluas pasar pada emerging affluent segment, meningkatkan kerja sama pendanaan institusi dan meningkatkan wholesale funding.

Kemudian ketiga, adalah peningkatan pendapatan non-bunga (fee based income), yang mana akan meningkatkan pendapatan dari layanan transaksi, digital banking, wealth management, dan bank garansi. Untuk strategi keempat ini, BTN juga akan mengoptimalkan pendapatan written-off loans dan membentuk anak usaha yang mendukung bisnis bank.

Terakhir yang keempat adalah penguatan infrastruktur bank. BTN membangun infrastruktur digital banking, sentralisasi operasi dan otomatisasi proses, serta memperkuat CGC dan manajemen risiko yang komprehensif.

Adapun target keuangan di tahun 2017 adalah adanya pertumbuhan total kredit dan pembiayaan sebesar 21% - 23%. Sedangkan dana simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) sebesar 22% - 24%. Total ekuitas ditargetkan naik 12% dan total aset tumbuh 18% - 20%..

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Ini rencana BTN hingga akhir tahun 2017