TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Satwa langka tuntong laut biasanya punya waktu bertelur di bulan tertentu. Yakni, mulai November hingga Februari dan telur-telurnya menetas hingga periode bulan April.

Para petugas dari Yayasan Satu Cita Lestari di Aceh Tamiang yang melaksanakan kegiatan konservasi bersama Pertamina EP mengumpulkan telur yang biasa disimpan tuntong laut di dalam pasir di pinggiran pantai yang kemudian dibawa ke tempat penangkaran telur dan diendapkan kembali di dalam pasir.

Saat itulah para petugas akan melakukan patroli hingga malam untuk menjaga telur dari hewan yang ingin memakan telur seperti babi hutan, biawak maupun kepiting.

Sekira umur dua bulan tukik (anakan tuntong laut) akan dilepaskan kembali ke habitatnya.

Sejak tahun 2013 sampai saat ini sebanyak 73 Tuntong betina dewasa telah dikembalikan ke habitatnya dan 1204 tuntong ;laut muda dilepasliarkan setelah ditetaskan.

Kegiatan pelestarian tuntong laut oleh Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia itu didukung pula BKSDA setempat selain dari PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field dalam program konservasi keanekaragaman hayati sejak 2013 silam .

Dana yang disalurkan Pertamina EP untuk kegitan tersebut per vtahunnya mencapai sekira Rp 150 juta - Rp 200 juta.

Tidak hanya dukungan dana, Pertamina EP juga  menurunkan karyawannya pada kegiatan konservasi tersebut.

Selain pusat konservasi Pertamina EP Aset 1 juga akan mendirikan Rumah Informasi Tuntong agar bisa membantu masyarakat mengenal tuntong laut.