Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perumnas Bersinergi dengan KAI Bangun Rumah Susun di Tanjung Barat

"Pembangunan tiga tower di Stasiun Tanjung Barat akan menampung 1,232 unit hunian dengan lahan seluas 15,244 meter persegi

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Perumnas Bersinergi dengan KAI Bangun Rumah Susun di Tanjung Barat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melakukan aktivitas di Rumah Susun Pesakih, Jakarta Barat, Selasa (28/3/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Perum Perumnas bersinergi bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) membangun proyek rumah susun (rusun) dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat Jakarta.

Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan, sinergi BUMN ini ‎untuk pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD, terutama untuk ruang-ruang vertikal yang belum dimanfaatkan.

Menurutnya, target pembangunan rumah susun ini adalah masyarakat menengah bawah (MBR) dan masyarakat umum lainnya sebagai alternatif hunian yang lebih efisien.

"Pembangunan tiga tower di Stasiun Tanjung Barat akan menampung 1,232 unit hunian dengan lahan seluas 15,244 meter persegi dengan total 29 lantai dan nilai investasi sekitar Rp 705 miliar," tutur Bambang, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Bambang menjelaskan, ‎pembangunan rusun di stasiun Tanjung Barat Jakarta memiliki komposisi hunian rusunami dan anami (apartemen sederhana milik), dimana sekitar 25 persen diperuntukkan pada MBR meliputi hunian studio hingga tipe hunian dengan 2 kamar tidur.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, pembangunan rumah susun di lahan idle milik PT KAI sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program satu juta rumah.

Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Per Juni 2017 Mencapai 335,3 Miliar Dolar AS

Berita Rekomendasi

"Proyek ini merupakan wujud pengoptimalan lahan yang nantinya juga akan dikembangkan di lahan lain milik PT KAI baik di Jabodetabek maupun seluruh Indonesia," tutur Edi.

Pengembangan TOD di kawasan stasiun diharapkan mampu mendekatkan akses antara rumah dengan moda transportasi KA yang terintegrasi dengan moda lain.

Kemudian, menciptakan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga bagi para commuters, serta pengurangan polusi kendaraan dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat di perkotaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas