Sri Mulyani Jelaskan Dampak Positif Berutang
Sri Mulyani menjabarkan berbagai dampak positif dari langkah pemerintah mengambil keputusan berutang untuk pembangunan infrastruktur
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjabarkan berbagai dampak positif dari langkah pemerintah mengambil keputusan berutang untuk pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Mantan Direktur Bank Dunia tersebut merincikan, dalam investasi pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) rute Lebak Bulus-Senayan-Bundaran HI, terdapat utang Rp 24 triliun.
"Dengan utang itu, pembangunan MRT dalam masa konstruksi telah menyerap 44 ribu lapangan kerja dan nantinya bisa membawa 412 ribu orang per hari, sehingga bisa mengurangi emisi kendaraan," tutur Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Selain itu, pemerintah juga melakukan pinjaman untuk pembangunan waduk Jatigede senilai Rp 4 triliun yang mampu mengalirkan air ke sembilan ribu hektar persawahan dan dapat menghasilkan listrik 100 megawatt.
"Dengan adanya waduk ini, penanaman padi yang dilakukan petani bisa dua kali panennya," ucap Sri Mulyani.
Kemudian dengan berutang, kata Sri Mulyani, pemerintah juga bisa membangun berbagai lintasan kereta api double track di berbagai daerah untuk menekan angka kecelakaan tabrakan antarkereta.
"Untuk kereta api, pembangunannya dari pinjaman sekitar Rp 7 triliun," paparnya.