Ingin Perluas Jaringan, Ini Salah Satu Strategi Link Net
PT Link Net Tbk (LINK) terus berekspansi. Emiten Grup Lippo ini membeli kabel fiber optik (FO) jaringan telekomunikasi Java intercity fiber backbone
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Link Net Tbk (LINK) terus berekspansi. Emiten Grup Lippo ini membeli kabel fiber optik (FO) jaringan telekomunikasi Java intercity fiber backbone dari PT Ketrosden Triasmitra.
Dengan aksi tersebut, Link Net akan ekspansi melalui perluasan jaringan strategis. LINK menargetkan ekspansi layanan ke kota-kota metropolitan dengan pendapatan domestik bruto (PDB) yang tinggi di Indonesia.
LINK melihat adanya pertumbuhan berkesinambungan dalam bisnis ini.
"Jaringan FO telekomunikasi Java intercity fiber backbone diharapkan memberikan opsi perluasan jaringan dan menyediakan jalur pertumbuhan lebih luas di masa mendatang," ujar Irwan Djaja, Direktur Utama dan CEO LINK, belum lama ini.
LINK berencana menambah jangkauan layanannya (roll out) menjadi 2,8 juta rumah yang terkoneksi (homes passed) pada akhir 2021. Hal ini dilakukan melalui perluasan jaringan dengan menggandeng pengembang properti.
Investasi LINK pada jaringan telekomunikasi Java intercity fiber backbone ini akan memberikan akses ke 43 kota di Indonesia. Manajemen berkeyakinan, akses terhadap jaringan backbone ini dapat memfasilitasi pertumbuhan dan ekspansi perusahaan. Khususnya pada kota-kota di Jawa yang masih berada di luar jangkauan layanannya.
LINK akan melakukan investasi di semua lini bisnis. Dengan demikian, LINK dapat memberikan layanan dengan kualitas terbaik untuk pelanggan. "Sekaligus memberikan penghargaan ke pemegang saham dengan pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan," kata Irwan.
LINK akan mendanai rencana ekspansi dengan dana kas internal. Posisi kas LINK saat ini juga masih cukup kuat. Selain itu, manajemen berencana mengajukan peningkatan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) untuk 2017 menjadi maksimum 50% dari laba bersih. Porsi tersebut naik dibandingkan rasio pembayaran dividen 2016 yang sebesar 35%.
Sepanjang semester I-2017 ini, pendapatan LINK tumbuh 19% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,65 triliun. Adapun laba bersihnya meningkat 24% (yoy) menjadi sekitar Rp 490,24 miliar.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Link Net gelar ekspansi jaringan kabel optik