Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rekadaya Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 10 Persen

Walau industri otomotif saat ini sedang dalam kondisi tak terlalu bergairah, salah satu pemasok komponen otomotif

Penulis: FX Ismanto
zoom-in Rekadaya Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 10 Persen
TRIBUNNEWS.COM/HO
Kunjungan PT Astra International Tbk dan Astra Ventura ke PT Rekadaya Kreasi Indonesia, baru-baru ini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau industri otomotif saat ini sedang dalam kondisi tak terlalu bergairah, salah satu pemasok komponen otomotif dari segmen industri kecil dan menengah (IKM), yakni PT Rekadaya Multi Adiprima masih mampu meraih keuntungan yang signifikan.

Penjualan komponen otomotif perusahaan ini diparuh pertama ada lonjakan 5% dibanding periode serupa tahun lalu. Melihat hasil yang positif, Rekadaya Multi Adiprima menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10 persen sampai akhir tahun ini.
  
Hasil tersebut tidak terlepas dari ragam produk komponen otomotif dari perusahaan tersebut yang menjadi komponen langganan perusahaan otomotif lokal. Sebut saja PT Astra Daihatsu Motor, PT Honda Prospect Motor, PT Hono Motor Manufacturiing Indonesia, PT Suzuki Indomobil Motor dan perusahaan komponen otomotif lainnya.

Kunjungan PT Astra International Tbk dan Astra Ventura  ke PT Rekadaya Kreasi Indonesia, baru-baru ini.
Kunjungan PT Astra International Tbk dan Astra Ventura ke PT Rekadaya Kreasi Indonesia, baru-baru ini. (TRIBUNNEWS.COM/HO)

Ada lima produk komponen Rekadaya yang dipakai industri otomotif nasional. Yaitu komponen metal stamping, non woven (serat serabut), interior, komponen cetak dan komponen plastik.

Adapun produk unggulannya adalah serat serabut yang salah satunya berfungsi sebagai peredam suara di dalam kendaraan. 

"Kami memasok 65 persen pasar nasional dan ini membuat kami sebagai market leader di Indonesia," ungkap Farri Aditya, Wakil Presiden Direktur Rekadaya Multi Adiprima, baru-baru ini.

Salah satu hal yang membuat Rekadaya menjadi penguasa pasar produk peredam suara di kabin mobil adalah lantaran produk non woven terebut sudah terbuat dari ragam bahan baku. Seperti serat alam, limbah tekstil dan sedikit produk fiber. Produk non woven besutan Rekadaya pun sebentar lagi mendapat sertifikat standar nasional Indonesia atau SNI. 

BERITA TERKAIT

"Sudah disetujui tinggal dikeluarkan saja," timpal Farri.

Selain menyasar klien perusahaan otomotif, Rekadaya juga tengah berupaya memperluas pasar, khususnya untuk produk serat serabut tersebut, yakni Astra International. Salah satunya adalah Astra Land. Ia berharap produk untuk peredam suara tersebut bisa digunakan di bidang properti, serta infrastruktur yang menjadi mainan dari Astra Land.

Langkah lain adalah memperbesar kapasitas produksi. Saat ini produksi non woven baru 400 ton per bulan dari kapasitas terpasang 1.000 ton per bulan. Nah, sampai akhir tahun ini, Rekadaya bakal mengoptimalkan produksi serat serabut menjadi 1.000 ton per bulan. Adapun kapasitas terpasang digenjot mencapai 2.000 ton per bulan.

Sedangkan kapasitas produksi untuk produk lainnya, sekitar 60 persen. Namun Farri tidak merinci besarannya. Ia mengklaim, sekitar 80 persen dari bahan baku berasal dari dalam negeri. 

"Secara aspek bisnis sudah siap, baik dari pemodalan, lokasi, pabrik," kata Farri.

Saat ini Rekadaya punya pabrik yang berlokasi di Cikarang, Karawang, dan Cibubur. Setiap pabrik memiliki luas 1,5 hektare hingga 2 hektare. Jumlah karyawan sudah mencapai 400 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas