Bos Garuda Indonesia Ngotot Kepada Produsen Tunda Tambah Pesawat
PT Garuda Indonesia (persero) Tbk tidak akan menambah pesawatnya hingga 2019.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (persero) Tbk tidak akan menambah pesawatnya hingga 2019.
Hal itu untuk mengurangi beban operasional perseroan yang saat ini masih mengalami kerugian.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menjelaskan pihaknya harus bersikeras menghadapi para produsen pesawat.
Baca: Cerita Prabowo Belajar Soal Ekonomi di Meja Makan Dari Sang Ayah
Tujuannya untuk menahan kedatangan armada baru.
"Kalau ngobrol sama produsen pesawat harus ngotot-ngototan, supaya bisa menerima ini semua (penundaan tambahan pesawat)," ujar Pahala di kantor Harian Kompas, Jakarta, Senin (18/9/2017).
Baca: Kemendikbud Paling Digandrungi Pelamar CPNS, 85.733 Orang Sudah Mendaftar
Rencananya perseroan menahan pengiriman satu unit pesawat di akhir 2017.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menunda tambahan 10 unit pesawat di 2018.
"10 pesawat di 2018-2019 kita renegosiasi kita tunda," jelas Pahala.
Pahala menambahkan Garuda Indonesia punya strategi agar tidak menambah pesawatnya.
Baca: Prabowo Sebut Pemerintah Lakukan Pencitraan, Politikus PDIP: Mereka Tak Pahami Persoalan Rohingya
Satu langkahnya perseroan akan memperpanjang pemakaian (utilisasi) armada yang telah ada.
Selain itu, perseroan kata Pahala juga ingin memperpanjang waktu sewa (leasing) untuk pesawat yang saat ini beroperasi.
"Kita mau fokus utlitsasi, menunda pesawat, memperpanjang leasing kita," kata Pahala.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.