HIPKA: Perkuat Daya Saing Pengusaha Dalam Era Digital
HIPKA berharap Indonesia memiliki minimal 2 persen pelaku bisnis dari total penduduk
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) menilai perlunya penguatan daya saing pengusaha di era digital saat ini.
Kemampuan daya saing itu dibutuhkan guna mampu lebih kompetitif sekaligus mampu memenangi persaingan.
Di sisi lain, HIPKA berharap Indonesia memiliki minimal 2 persen pelaku bisnis dari total penduduk.
Hal itu agar mereka dapat berkontribusi mensetarakan kekuatan ekonomi yang dibutuhkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itulah yang menjadi topik utama Rapat Kerja Nasional 1 HIPKA PERIODE 2017-2022 yang digelar di Jakarta, 20-22 September 2017.
Baca: Pidato Presiden Soal Ekonomi Baru di Era Digital
“Rakerna juga diharapkan mampu mendorong para pengusaha HIPKA mampu mengadaptasi usahanya dengan kemajuan teknologi di era digitalisasi saat ini,” tutur Kamrussamad, Ketua Steering Committee Rakernas HIPKA, di Jakarta, Kamis (21/9).
Dia juga mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan usaha UMKM menjadi kuat dengan produk-produknya. Lalu, mampu membuka pasar seluas-luasnya antar provinsi dan luar negeri.
“Selain itu, Rakerna juga ingin membuat rekomendasi kepada pemerintah terkait permodalan pengusaha pemula,” tutur dia.
Dalam Rakernas kali ini akan menghadirkan sejumlah tokoh dunia usaha seperti Erwin Aksa (Komisaris Utama Bosowa Group), Sandiaga S Uno, Jonathan Tahir (pelaku bisnis hospital), Isaac B. Tanihaha (pelaku bisnis properti), dan Bayu Priawan (pelaku bisnis transportasi).
Baca: Akan Luncurkan Uang Digital Sendiri, China Haramkan Transaksi Bitcoin
Selain itu mengundang Menteri Perindustrian Airlangga Hartartodan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
"Kami berharap sinergi antara HIPKA dengan perbankan, dan pemerintah serta pelaku ekonomi lainnya bisa tercipta melalui Rakernas ini," kata Kamrussamad.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.