Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (25/9/2017) pagi.

Mengutip Bloomberg Dollar Index mencatat, rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia menguat 13 poin atau 0,09 persen ke Rp 13.298 per dolar AS.

Adapun pergerakan harian rupiah, berada di angka Rp 13.290-Rp 13.308 per dolar AS.

Pergerakan dolar AS yang berbalik melemah setelah pertemuan The Fed dan adanya imbas kembalinya ketegangan di Semenanjung Korea setelah Korea Utara menyampaikan akan kembali melakukan serangkaian uji coba bom hydrogen tampaknya tidak banyak berimbas pada laju rupiah.

Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada pergerakan rupiah yang masih terimbas kenaikan dolar AS kembali menutup peluang rupiah untuk berbalik naik.

Baca: Pemilik Nikahsirri.com Terinspirasi Lelang Perawan di Rumania yang Laku Rp 33 M

Minimnya sentimen positif dan masih lebih besarnya perhatian pelaku pasar kepada pertemuan The Fed membuat laju rupiah melemah.

Reza menambahkan, adanya sentimen tersebut dapat mereda sehingga laju rupiah pun kembali menemukan momentum kenaikannya pasca Libur nasional dalam negeri.

Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif.

"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.286 dan resisten Rp 13.260," ujar Reza, Senin (25/9/2017).

Harapan akan adanya kenaikan rupiah tertahan dengan sentimen global.

Kembali minimnya sentimen di dalam negeri membuat laju rupiah kembali melemah.

Diharapkan sentimen di awal pekan depan dapat lebih positif sehingga laju rupiah pun kembali menemukan momentum kenaikannya.

Menurut Reza penting untuk tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan Rupiah kembali variatif.