Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan pelemahannya. Pada perdagangan hari ini, Selasa (26/9/2017), mengutip Bloomberg, rupiah dibuka melemah 17 poin atau 0,13 persen di Rp 13.342 per dolar AS.

Meski laju dolar AS masih dalam tren pelemahannya, namun karena pergerakan EUR juga cenderung melemah pasca rilis hasil voting pemilu Jerman maka pergerakan dolar AS pun terlihat lebih menguat dibandingkan mata uang lainnya, terutama Asia.

Akibatnya laju rupiah masih melanjutkan tren pelemahannya.

Minimnya sentimen terkait kondisi makroekonomi Indonesia membuat laju rupiah terlibas sentimen global.

Baca: Jokowi Dijadwalkan Temui Pengungsi Erupsi Gunung Agung

Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, harapan akan adanya kenaikan rupiah tertahan dengan sentimen global.

Kembali minimnya sentimen di dalam negeri membuat laju rupiah kembali melemah.

Dia berharap, sentimen di awal pekan depan dapat lebih positif sehingga laju rupiah pun kembali menemukan momentum kenaikannya dan tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan Rupiah kembali variatif.

"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.335 dan resisten Rp.13.318," ujar Reza, Selasa (26/9/2017).

Pergerakan rupiah yang belum sepenuhnya dapat menyerap kondisi internal Indonesia yang relatif stabil membuatnya rentan terkena sentimen dari global.

Pelaku pasar pun beranggapan sentimen dari dalam negeri masih minim sehingga mencari peluang di mata uang lainnya.

Dengan demikian, potensi pelemahan pun masih lebih besar dibandingkan peluang kenaikan.