Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Express: PHK Karyawan untuk Efisiensi

Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) memutuskan hubungan kerja dengan 400 orang karyawannya

Editor: Sanusi
zoom-in Express: PHK Karyawan untuk Efisiensi
Kompas.com
Armada taksi Express. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) memutuskan hubungan kerja dengan 400 orang karyawannya hingga kuartal III tahun 2017.

Chief Executive Officer (CEO) Express Group Benny Setiawan mengungkapkan alasan perusahaannya melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya tersebut.

"Pengurangan karyawan untuk efisiensi. Teknologi semakin maju dan efisiensi menjadi satu tema," kata Benny, kepada wartawan, di kantornya, di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (6/10/2017).

Baca: Dirjen Pajak: Peserta Tax Amnesty Belum Laporkan Seluruh Hartanya

Dia menjelaskan, saat ini, TAXI memiliki 29 pool taksi. Di tiap pool, sebanyak 55 karyawan yang bekerja. Melalui efisiensi tersebut, perusahan mengurangi karyawan hingga 25-30 orang yang bekerja di tiap pool.

Tiap pekerjaan, kata dia, biasanya bisa dikerjakan oleh 2-3 karyawan. Namun, kini tiap pekerjaan sebaiknya dikerjakan oleh 1 orang saja.

"Call center kami biasanya sampai ratusan orang jumlah karyawannya. Kami lakukan efisiensi, karena sekarang orang-orang memesan taksi pakai aplikasi mobile, bukan lagi lewat telepon," kata Benny.

Berita Rekomendasi

Efisiensi lainnya adalah dengan mengurangi jumlah bengkel. Saat ini, bengkel yang dimiliki TAXI berada di tiap pool.

Perusahaan berencana membangun bengkel dengan ukuran yang lebih besar, dan tersebar di tiap wilayah di Jakarta. Dengan demikian, akan ada 5 bengkel TAXI di Jakarta.

"Apa sih tujuan kami melakukan efisiensi? Bisnis industri transportasi sekarang sudah berubah, dulu orang mesti antre mencari taksi, sekarang sudah masuk transportasi online," kata Benny.

Selain mengurangi jumlah karyawan, TAXI juga mengemukakan rencana penjualan aset tanah dan menjual 136 unit armada taksi. Pun 1 unit bus direncanakan juga bakal dijual.

Dana dari penjualan aset tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban atau pembayaran utang jangka panjang perseroan. Dana tersebut juga digunakan untuk menunjang kegiatan usaha dan operasional TAXI.

Hal ini dilakukan lantaran pendapatan perseroan tercatat merosot. Per Juni 2017, pendapatan TAXI tercatat hanya sebesar Rp 158,73 miliar.

Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 374,06 miliar.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Apa Alasan Express PHK Ratusan Karyawannya?

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas