Masuk Lima Besar, Pasar Properti Indonesia Masih Bergairah
Director Green Golf City, Daniel S. Gunawan (tengah) didampingi Handy Tan General Manager GGC dan Wilky Hartady
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - President Director Green Golf City, Daniel S. Gunawan (tengah) didampingi Handy Tan General Manager GGC dan Wilky Hartady Senior Manager GGC, memberikan keterangan kepada wartawan sebelum acara Agent Gathering Properti Green Golf City dimulai, di Wisma 76, Jalan S Parman, Slipi, Jakarta, Kamis (12/10/2017). Acara ini dihadiri kurang lebih 500 Agent Marketing Properti Sejabodetabek.
Di tahun ini peringkat properti sebagai investasi di kawasan Asia masih berada di peringkat ketujuh. Peringkat ini turun satu tingkat dari proyeksi tahun ini yang berada di posisi keenam. Sedangkan di Indonesia sendiri, properti masih masuk dalam posisi lima besar.
"Kami melihat properti di Indonesia masih dalam posisi lima besar sebagai sebuah investasi. Salah satunya bisa dilihat dengan masih besarnya kebutuhan akan ketersediaan properti di Indonesia. Di proyek kami sebelumnya, produk kami masih mampu bersaing di mata konsumen," jelas Presiden Direktur Green Golf City, Daniel S. Gunawan kepada Tribunnews.com disela acara.
Apalagi, lanjutnya, jika pengembang mampu menyediakan rumah murah dengan kualitas premium, niscaya peluang pasar properti semakin terbuka lebar.
"Saat ini, sulit mencari harga rumah Rp100 jutaan namun dengan kualitas premium. Bahkan di sekitar proyek terbaru kami di Cikupa, Tangerang, harganya rata-rata tiga kali lipat dari yang kami tawarkan," ujarnya yang didampingi Handy Tan dan Wilky Hartady.
Green Golf City, juga menyediakan berbagai fasilitas kenyamanan untuk penghuninya, seperti antara lain, fasilitas kesehatan, pasar modern, swimming pool, sport club, security 24 jam dan sistem transportasi seperti kereta api - commuter line dan shuttle bus.
Hal di atas juga dipengaruhi akses modal transportasi yang harus memadai di segala lini. Jika hal tersebut terpenuhi, maka lokasi yang jauh dari kota akan jadi pertimbangan konsumen.
"Terutama akses jalan tol dan kereta api. Dua hal inilah yang saat ini memudahkan akses masyarakat dari dan ke tempat kegiatan mereka. Ini juga sesuai dengan program pemerintah saat ini, penyediaan rumah murah namun dengan kualitas bagus ditambah akses transportasi dan fasilitas yang memadai," kata pungkas Daniel S Gunawan.