Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Dorong Koperasi Buka Cabang Usaha Baru

pemerintah akan mengupayakan pembagian usaha koperasi di Indonesia untuk memperkuat bisnis jaringan koperasi di Tanah Air.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Pemerintah Dorong Koperasi Buka Cabang Usaha Baru
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM akan mengupayakan pembagian usaha koperasi di Indonesia untuk memperkuat bisnis jaringan koperasi di Tanah Air.

Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan tren global saat ini koperasi mulai membangun jaringan bisnis di tingkat koperasi primer. Hal ini dilakukan dengan pembagian atau "Spin Off".

"Mereka mengajak anggota-anggotanya untuk membangun beraneka macam bisnis dengan membentuk badan hukum formal yang terintegrasi menjadi satu di bawah kendali grup atau holding," kata Meliadi, Sabtu (14/10/2017).

Pihaknya mencatat koperasi di Indonesia selama ini secara kelembagaan belum ada yang mengarah ke integrasi horisontal untuk membangun konglomerasi sosial melalui mekanisme pembagian usaha atau "Spin Off".

Bahkan sesuai data statistik, kata dia, secara bisnis koperasi masih didominasi usaha simpan pinjam (KSP/USP) yaitu sebanyak 79.543 unit (51,97) dari total koperasi 153.060 unit.

"Sudah ada regulasi termasuk Peraturan Pemerintah yang mengatur soal ini dan beberapa contoh koperasi di Indonesia yang sudah menerapkan 'Spin Off'," katanya.

Ia mencontohkan Koperasi Kredit Keling Kumang di Kalimantan Barat yang telah mampu melakukan spin off usahanya menjadi lima yakni Koperasi Kredit (CU) Keling Kumang, Yayasan Keling Kumang, Koperasi Konsumen Lima Dua (K-52), Koperasi Produsen Tujuh Tujuh (K77), dan Koperasi Jasa Ladja Tampun Juah.

Pengamat perkoperasian Suroto mengatakan "Spin Off" usaha oleh koperasi telah banyak dilakukan koperasi-koperasi besar di luar negeri.

Berita Rekomendasi

"Sebut saja misalnya grup Koperasi Mondragon di Spanyol yang punya badan hukum bisnis di sektor industri, keuangan, pendidikan, ritel, dan lain sebagainya," kata Suroto yang juga Ketua Umum Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis (AKSES).

"SANASA Group di Srilanka yang dimulai dari bisnis sektor keuangan, merambah ke konstruksi, media massa, ritel, universitas, dan lain sebagainya," katanya.

Menurut dia, jika koperasi di Indonesia tidak melakukan rekayasa kelembagaan dengan lakukan pembagian (spin off), maka bisnis koperasi akan tertinggal jauh dari bisnis lainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas