BBM Satu Harga Mulai Dijual di Perbatasan Kalimantan-Malaysia
SPBU Modular hadir di salah satu daerah terluar berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menghadirkan BBM Satu Harga di Desa Tanah Hitam, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
SPBU Modular hadir di salah satu daerah terluar berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.
SPBU ini merupakan titik ke-26 dalam penyaluran BBM Satu Harga di Indonesia.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman mengungkapkan BBM di SPBU ini akan disalurkan dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Tujuan utamanya mendorong perkembangan perekonomian daerah.
"Bila sebelumnya warga membeli BBM secara eceran dengan harga Rp 7.500-9.000 per liternya, sekarang warga dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lain, Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar," terang Harya, Senin (16/10/2017).
Baca: Empat Anggota Sindikat Curanmor Pincang Ditembak Polisi
Lebih lanjut Harya menjelaskan, peresmian SPBU Modular Paloh merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
"Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)," ujar Harya.
Sementara itu, General Manager MOR VI PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto mengakui susahnya mendistribusikan BBM ke wilayah Desa Tanah Hitam.
Namun Pertamina kata Yanuar berkomitmen memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Salah satu tantangannya adalah sulitnya mencari investor untuk membangun SPBU di daerah remote. Dalam pembangunan disini, infrastruktur menjadi kendala utama, tercatat 3 kali mobil Pertamina amblas dan mobil tangki tidak bisa menyeberang sungai," ungkap Yanuar.