Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BBM Satu Harga Mulai Dijual di Perbatasan Kalimantan-Malaysia

SPBU Modular hadir di salah satu daerah terluar berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in BBM Satu Harga Mulai Dijual di Perbatasan Kalimantan-Malaysia
TRIBUN SUMSEL/TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
SATGAS - Seorang satgas Mobile SPBU Pertamina melewati jalan Pintu Masuk Tol Palembang- Inderalaya pada simulasi satgas mudik, Selasa (20/6/2017). Satgas Mobile SPBU ini untuk membantu warga kehabisan BBM saat melintasi di tol fungsional Palembang Inderalaya.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menghadirkan BBM Satu Harga di Desa Tanah Hitam, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

SPBU Modular hadir di salah satu daerah terluar berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.

SPBU ini merupakan titik ke-26 dalam penyaluran BBM Satu Harga di Indonesia.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman mengungkapkan BBM di SPBU ini akan disalurkan dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Tujuan utamanya mendorong perkembangan perekonomian daerah.

"Bila sebelumnya warga membeli BBM secara eceran dengan harga Rp 7.500-9.000 per liternya, sekarang warga dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lain, Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar," terang Harya, Senin (16/10/2017).

Baca: Empat Anggota Sindikat Curanmor Pincang Ditembak Polisi

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut Harya menjelaskan, peresmian SPBU Modular Paloh merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

"Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)," ujar Harya.

Sementara itu, General Manager MOR VI PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto mengakui susahnya mendistribusikan BBM ke wilayah Desa Tanah Hitam.

Namun Pertamina kata Yanuar berkomitmen memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Salah satu tantangannya adalah sulitnya mencari investor untuk membangun SPBU di daerah remote. Dalam pembangunan disini, infrastruktur menjadi kendala utama, tercatat 3 kali mobil Pertamina amblas dan mobil tangki tidak bisa menyeberang sungai," ungkap Yanuar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas