Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Industri BPR-BPRS Siap Melakukan Digitalisasi

Langkah tersebut dilakukan untuk menjadi industri yang tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman digitalisasi saat ini.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Industri BPR-BPRS Siap Melakukan Digitalisasi
Istimewa
Ketua Umum Perbarindo (Persatuan Bank BPR Indonesia) Joko Suyanto. Rakernas dan Seminar Nasional Perbarindo 2017, berlangsung selama 2 hari di Kota Kupang tanggal 24 – 25 Oktober 2017. Hadir di acara Dirjen dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur Nusa Tenggar Timur Frans Lebu Raya Frans Lebu Raya) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Industri Bank Prekreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah kini sudah mulai melakukan digitalisasi.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjadi industri yang tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman digitalisasi saat ini.

Ketua Umum Perbarindo (Persatuan Bank BPR Indonesia) Joko Suyanto menyatakan bahwa industri BPR – BPRS merupakan industri yang tangguh dalam menghadapi gelombang apapun sama halnya dengan bank-bank konvensional yang lebih besar.

"Industri BPR – BPRS di seluruh Indonesia juga memiliki semangat yang sama, untuk
mengubah anggapan klasik bahwa BPR - BPRS adalah industri yang kaku karena terbentur sistem
serta regulasi yang ketat," kata Joko Pembukaan Rakernas dan Seminar Nasional Perbarindo 2017 bertemakan ”Peluang dan Tantangan Industri BPR – BPRS Sebagai Pilar Ekonomi Daerah di Era Transformasi Bisnis Digital”, dalam keterangan persnya, Selasa (24/10/2017).

Tranformasi digital dianggap sebagai cara baru berbisnis karena potensinya untuk menghemat biaya. Tranformasi ini juga bukan hanya mendigitalisasi produk yang sudah ada, tapi mengubah pola pikir dan solusi menjadi digital sesuai perilaku dan kebutuhan masyarakat.

Menurut Joko Suyanto, kinerja Industri BPR sampai dengan Bulan Juli 2017 masih sangat baik, Aset
Industri BPR mencapai Rp 118 triliun atau tumbuh 10,77% dibandingkan posisi tahun lalu, kredit
yang disalurkan mencapai Rp 87 triliun atau tumbuh 10,13%.

Fungsi intermediasi juga dapat dengan jalankan dengan baik, hal ini terlihat dari tabungan yang tumbuh sebesar 13,33% dan deposito tumbuh sebesar 10,30% dibanding setahun yang lalu.

Berita Rekomendasi

Selain itu, hal yang menggemberikan Jumlah nasabah yang dilayani mencapai 14,5 juta rekening, nasabah tersebut didominasi oleh penabung sebanyak 10,5 juta rekening dan rata – rata jumlah tabungannya sebesar Rp 2 juta.

Sedangkan nasabah debitur sebanyak 3,2 juta rekening dan rata – rata pinjamannya adalah Rp 27 juta. Hal ini tentunya mencerminkan, Industri BPR – BPRS memang hadir untuk melayani masyarakat kecil dan pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas