Bos Freeport Kembali Temui Ignasius Jonan, Apa Saja yang Dibahas?
Mengenakan jas berwarna hitam Richard Adkerson nampak langsung meninggalkan kantor ESDM dengan mengendarai mobil berwarna hitam juga.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bos PFreepport McMoran, Richard C Adkerson kembali menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, di kantor ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Richard Adkerson datang sekitar pukul 16.00 dan keluar sekira pukul 18.30 WIB.
Mengenakan jas berwarna hitam Richard Adkerson nampak langsung meninggalkan kantor ESDM dengan mengendarai mobil berwarna hitam juga.
Sebelumnya, Selasa (24/10/2017) pagi Menteri Keuangan Sri Mulyani membenarkan kalau petang ini memang ada pertemuan antara Jonan dan bis Freepport tersebut.
"Iya nanti Pak jonan akan sampaikan," ucap Sri Mulyani.
Perundingan antara Freeport dan pemerintah memang masih terus berlanjut, terlebih usai dikirimkannya surat dari Adkerson kepada Kementerian Keuangan yang tidak setuju mengenai detil pelepasan saham 51 persen kepada Pemerintah.
Baca: Perppu Ormas Akhirnya Disahkan, Pasal Penistaan Agama di UU Ormas Siap-siap Direvisi
Padahal sebelumnya pada 29 Agustus 2017 lalu, pemerintah dan Freeport telah mengumumkan empat poin kesepakatan yakni divestasi 51 persen, pembangunan smelter, menambahkan penerimaan kepada negara, dan bila semua telah terwujud pun bisa mengantongi izin perpanjangan masa operasi maksimal 2x10 tahun hingga tahun 2041.
Maka dengan adanya surat tersebut, target realisasi saham Freeport kepada pemerintah diperkirakan akan mundur hingga 2019.
Namun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, yang bertugas dalam memimpin konsilidasi mengenai implementasi saham Freepport, mengatakan realisasi tetap diusahakan terwujud pada 2018.
"Memang kita masih bicara akhir tahun 2018, tapi kalau sampai ada yang kurang kan tahu sendiri kan, dokumentasi apa segala. Selambat lambatnya Maret 2019. Tapi targetnya masih bulan Desember 2018," ungkap Rini saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Rabu (11/10/2017).