Laporan Wartawan Tribuneews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini menunjukkan tren penguatan. Mengutip Bloomberg Markets, rupiah dibuka menguat tipis ke level Rp 13.570 per dolar AS, atau menguat delapan poin dari penutupan perdagangan kemarin yang mampu bertengger di level Rp 13.578 per dolar AS.

Menurut Reza, analis senior Binaartha Sekuritas, pasca menguat laju rupiah berbalik turun. Kondisi ini jelas berbeda dengan IHSG di mana merespon positif sejumlah sentimen.

Namun, terhadap sentimen yang sama laju rupiah justru terlihat melemah. Rupiah lebih merespon pergerakan dolar AS yang terapresiasi dibandingkan sentimen positif dari dalam negeri.

Laju dolar AS menguat seiring dengan adanya pemberitaan Partai Republik AS yang lebih memilih John Taylor dibandingkan Jerome Powell sebagai kandidat pengganti Yellen sebagai Gubernur The Fed karena dianggap akan lebih agresif dalam menaikan tingkat suku bunga The Fed.

Baca: 101 Desa di Papua Dapat Listrik

Lanjut Reza, kenaikan yang terjadi baru sesaat dan harus kembali diuji untuk mengetahui kelanjutannya. Tentunya berbagai sentimen akan mempengaruhi laju Rupiah. Sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat menjadi pertahanan Rupiah untuk bergerak positif.

Namun demikian, tambah Reza diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas dan tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah.

"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.546 dan resisten Rp 13.326," kata Reza.