Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menunjukkan pengutannya. Pada perdagangan Jumat, (3/11/2017), rupiah dibuka ke level Rp 13.511 per dolar AS atau menguat 41 poin dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp 13.552 per dolar AS.

Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pergerakan rupiah mampu menyesuaikan dengan skenario di mana pelemahan yang terjadi sebelumnya dapat tertahan.

Bahkan pergerakan Rupiah mampu berbalik menguat. Tampaknya keputusan The Fed untuk mempertahankan kebijakan moneternya dimana tingkat suku bunga masih dipertahankan di level yang sama namun, belum banyak berimbas pada pergerakan dolar AS.

Bahkan adanya pemberitaan terpilihnya Powell sebagai kandidat pengganti Yellen sebagai Gubernur The Fed juga tidak banyak berimbas pada pergerakan USD.

Rupiah mengambil kesempatan tersebut untuk menguat.

Baca: Ahmad Doli Kurnia: Sikap dan Pernyataan Luhut Seolah-olah Back up Setya Novanto

Baca: Ahmad Doli Kurnia: Setya Novanto Kecewakan Kader Golkar Jawa Barat

Reza menambahkan, kembali melemahnya laju rupiah diharapkan dapat kembali tertahan seiring masih adanya sentimen positif dari dalam negeri yang dapat menghalau sentimen negatif dari eksternal.

Namun demikian, lanjutnya, kuatnya pengaruh global terutama dari pergerakan dolar membuat Rupiah rentan terjadinya pelemahan. Namun tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah.

"Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.601 dan resisten Rp 13.550."